seharusnya memang begini, aku bahagia, sebab pernah kukatakan kepadamu, apa yang menjadi bahagiamu juga mampu menjadi pemicu bahagiaku. nyatanya, tidak.. nyatanya, aku terluka, nyatanya aku tak bisa berhenti menangis, saat tau kau bahagia, tapi aku tak menjadi sebabnya.
seharusnya memang begini, seharusnya tak perlu ada rasa ini. sebab setiap malam aku berdoa pada Tuhan, meminta diberi yang terbaik, didekatkan pada mereka yang terbaik, lalu aku kebingungan karena kau semakin menjauh. apakah menurut Tuhan kau bukan yang terbaik? lalu menjauhkanmu dari pandanganku?
seharusnya... seharusnya...
aku tidak perlu menangis ketika mengingatmu, kepalaku tidak perlu diberatkan oleh ingatan-ingatan tentangmu, dadaku tidak perlu disesaki rindu padamu, dan hatiku tak semestinya dipenuhi oleh kenangan-kenangan tentangmu. seharusnya... itu semua tidak perlu.
nyatanya, aku terpuruk, nyatanya meski tidak sadar, aku sudah jatuh terlalu jauh. bahkan bagiku, jurang adalah sebuah dataran.
seharusnya semua menjadi biasa, seharusnya dihatiku tak perlu tumbuh cinta.
namun, sejak kau ada, hatiku terbiasa, hatiku dipenuhi rasa, hatiku dijatuhi cinta. sayangnya, tak lama setelah itu, ternyata cintaku padamu bukan berujung bahagia, tapi dipenuhi luka..
seharusnya...
aku tidak boleh sejatuh cinta ini padamu... iya, seharusnya.
seharusnya memang begini, seharusnya tak perlu ada rasa ini. sebab setiap malam aku berdoa pada Tuhan, meminta diberi yang terbaik, didekatkan pada mereka yang terbaik, lalu aku kebingungan karena kau semakin menjauh. apakah menurut Tuhan kau bukan yang terbaik? lalu menjauhkanmu dari pandanganku?
seharusnya... seharusnya...
aku tidak perlu menangis ketika mengingatmu, kepalaku tidak perlu diberatkan oleh ingatan-ingatan tentangmu, dadaku tidak perlu disesaki rindu padamu, dan hatiku tak semestinya dipenuhi oleh kenangan-kenangan tentangmu. seharusnya... itu semua tidak perlu.
nyatanya, aku terpuruk, nyatanya meski tidak sadar, aku sudah jatuh terlalu jauh. bahkan bagiku, jurang adalah sebuah dataran.
seharusnya semua menjadi biasa, seharusnya dihatiku tak perlu tumbuh cinta.
namun, sejak kau ada, hatiku terbiasa, hatiku dipenuhi rasa, hatiku dijatuhi cinta. sayangnya, tak lama setelah itu, ternyata cintaku padamu bukan berujung bahagia, tapi dipenuhi luka..
seharusnya...
aku tidak boleh sejatuh cinta ini padamu... iya, seharusnya.