#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Minggu, 10 Juni 2012

kupilih meletakkanmu pada masa laluku


dalam hidup, kita selalu punya pilihan. memilih untuk tertawa, atau memilih untuk menangis. semua pilihan itu, ada ditangan kita, tidak!! itu menurut orang. menurutku, hati yang memiliki peran paling penting untuk menentukan bagaimana pilihan seseorang dalam hidup.
seperti saat ini, aku memilih untuk bahagia, di tengah rasa sakit saat mencintaimu.
ini lucu. kita sangat jauh berbeda, kamu dengan prinsipmu dan aku dengan perasaanku. kamu dengan logikamu, dan aku dengan hatiku. kamu dengan cuekmu, dan aku dengan perhatianku.
aku tidak habis pikir, bagaimana mungkin hatiku memilih kebahagiaan yang mungkin lebih banyak membutuhkan air mata? benar, bahagia dan sedih itu sudah satu paket, kita tidak mungkin mendapatkan "pelangi" yang indah tanpa melewati "hujan". 
cinta ini terlalu sakit kalau hanya aku sendiri yang merasakan. berkali-kali kuyakinkan dirimu, kita bisa melewati semuanya, berkali-kali pula kau keraskan hatimu dan menganggap semua usaha yang (akan) kita lakukan mungkin berakhir sia-sia. kamu kehilangan keberanianmu saat berhadapan dengan cinta. itu pilihanmu, bertahan dengan keadaan yang membuatmu nyaman, sementara aku meradang dengan luka menganga di hatiku.
tidak bisakah kau sedikit mendukung apa yang telah kusematkan dalam doaku saat berbincang dengan-Nya? saat namamu menjadi nama paling sering terucap di bibir yang sudah basah karena air mata. berharap Tuhan akan membuatmu mengerti, aku memilihmu, dan aku sangat yakin pilihanku akan membuatku bahagia.
tapi tidak dengan kamu, kamu tetap tidak memilih. kamu memilih, untuk tidak memilih. terlalu beratkah permintaanku untuk kau tengok sedikit saja? 
malam ini, aku juga mulai menyerah, menyerah pada rasa sakit yang mungkin aku ciptakan sendiri, menyerah pada keadaan yang sudah terlalu menyakitkan. haruskah hatiku memilih untuk berpisah?
haruskah aku berhenti berusaha dan membiarkan semua berlalu?
haruskah aku melepaskan semua harapan tinggi yang sudah kubangun bersamamu?
mungkin jawaban nya adalah "iya". kamu tetap kamu, sekeras apapun aku berusaha, kalau kamu tak pernah peduli, itu sama saja seperti aku menyia-nyiakn hidup.
aku masih tetap memilihmu, 
ya, memilih untuk menempatkanmu pada masa laluku...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar