heyho...
hari ini mama dan papa saya berangkat keluar kota, dirumah, saya bersama dengan kakak, tapi rasanya tetap saja sama. sepi. kakak saya lebih senang berkecimpung dengan dunia mereka masing-masing. ah, saya bahkan belum bisa menghilangkan kebiasaan menceritakan banyak hal yang sudah saya lalui ya? iya, kebiasaan. saya terbiasa denganmu. mungkin sesederhana itu.
hari ini sebelum kekampus, saya merapikan rumah. hmm.. hampir seluruh rumah. saya menyapu dan mengepel. saya juga merapikan kamar, membereskan baju yang berantakan, seprai yang saya ganti, dan menyemprotkan pewangi ruangan agar terasa suasana segar.
coba tebak apa yang saya dapatkan?
saya menemukan sebuah potongan kertas yang berisi percakapan kita sewaktu didalam kelas, karena tidak memungkinkan untuk menggunakan mulut, akhirnya kita menggunakan media kertas. lalu karena takut ketahuan, saya merobeknya, tapi tetap menyelipkan potongan kertas itu di binder.
waktu itu ada satu potongan yang hilang, saya dan kamu mulai mencari, tapi tidak ditemukan. ingat bagaimana kita menghabiskan waktu hanya untuk mencari satu potongan kertas hasil percakapan konyol kita itu? sampai akhirnya kita mulai bosan dan memutuskan untuk membuangnya. kamu bahkan bilang lebih baik kita membakarnya.
hari ini, saya menemukan bagian yang hilang itu, kemudian saya berpikir sebenarnya apa yang telah terjadi dengan kita? maksudnya, kita hanya kehilangan satu potongan dari kertas itu, dan itu juga bukan percakapan yang begitu penting, hanya karena kehilangan satu sobekan itu, semua jadi terlihat jelek dan tidak sempurna, dan dengan konyolnya kita memutuskan untuk membuang semuanya?
padahal mungkin saja, kita akan menemukan sobekan yang hilang itu jika kita berusaha lebih keras dalam mencarinya.
tapi saya pikir mungkin ini memang sudah akhir dari segalanya. karena jatuh cinta terjadi, ketika kita berhenti membuat upaya. dan itu kan yang sudah kita lakukan? kita telah berhenti berupaya.. dengan hubungan ini.
jadi, saya memutuskan untuk membakar potongan kertas tersebut.
hari ini mama dan papa saya berangkat keluar kota, dirumah, saya bersama dengan kakak, tapi rasanya tetap saja sama. sepi. kakak saya lebih senang berkecimpung dengan dunia mereka masing-masing. ah, saya bahkan belum bisa menghilangkan kebiasaan menceritakan banyak hal yang sudah saya lalui ya? iya, kebiasaan. saya terbiasa denganmu. mungkin sesederhana itu.
hari ini sebelum kekampus, saya merapikan rumah. hmm.. hampir seluruh rumah. saya menyapu dan mengepel. saya juga merapikan kamar, membereskan baju yang berantakan, seprai yang saya ganti, dan menyemprotkan pewangi ruangan agar terasa suasana segar.
coba tebak apa yang saya dapatkan?
saya menemukan sebuah potongan kertas yang berisi percakapan kita sewaktu didalam kelas, karena tidak memungkinkan untuk menggunakan mulut, akhirnya kita menggunakan media kertas. lalu karena takut ketahuan, saya merobeknya, tapi tetap menyelipkan potongan kertas itu di binder.
waktu itu ada satu potongan yang hilang, saya dan kamu mulai mencari, tapi tidak ditemukan. ingat bagaimana kita menghabiskan waktu hanya untuk mencari satu potongan kertas hasil percakapan konyol kita itu? sampai akhirnya kita mulai bosan dan memutuskan untuk membuangnya. kamu bahkan bilang lebih baik kita membakarnya.
hari ini, saya menemukan bagian yang hilang itu, kemudian saya berpikir sebenarnya apa yang telah terjadi dengan kita? maksudnya, kita hanya kehilangan satu potongan dari kertas itu, dan itu juga bukan percakapan yang begitu penting, hanya karena kehilangan satu sobekan itu, semua jadi terlihat jelek dan tidak sempurna, dan dengan konyolnya kita memutuskan untuk membuang semuanya?
padahal mungkin saja, kita akan menemukan sobekan yang hilang itu jika kita berusaha lebih keras dalam mencarinya.
tapi saya pikir mungkin ini memang sudah akhir dari segalanya. karena jatuh cinta terjadi, ketika kita berhenti membuat upaya. dan itu kan yang sudah kita lakukan? kita telah berhenti berupaya.. dengan hubungan ini.
jadi, saya memutuskan untuk membakar potongan kertas tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar