"Gue pikir, gue orang yang cukup kuat. yang bisa tahu kapan saatnya gue suka sama seseorang. dan kapan mematikan perasaan itu saat sudah waktunya berhenti. gue kira, gue cukup mampu melindungi diri sendiri dari sakit dan luka.. IN THE END... ITS ALL JUST MY BULLSHIT THEORY"
iyeup... quote di atas saya copy dari temen yang galaunya sudah berhasil nyebar racun ke saya juga... Mutiah Sari zzz...tadinya saya lagi patroli keliling timeline facebook, dan nemu dia lagi "cerewet" pas buka profilenya, saya tersentak dengan gambar di atas.. bukan.. bukan gambarnya yang bagus, tapi quotenya yang berhasil nampar saya sesakit yang dia bisa.
well, entah kenapa akhir-akhir ini saya sedang produktif-produktifnya, ya... walaupun cuma bacain puisi orang lain. hari ini saya take dua sebelum aku tidak lagi mencintaimu dan Aku Merindukanmu . kemarin saya take satu puisi yang keren juga Semoga Tidak Kamu Lagi #eaaakk #PromosiDulu.
dan, quote di atas berhasil membawa saya kabur ke blog ini lagi.. setela sekian lama gak nulis *angkat bangkai gajah* *bersihin sarang laba-laba*
beberapa dari kalian mungkin bisa menebak seperti apa ending-ending dari tulisan ini, yap.. curhat terselubung.
okeh, balik ke topik... still about love. still about pain. still about something that no one cant stand it. L O V E. jatuh cinta itu memang hal yang bisa membuat manusia bahkan gak ngerti sama perasaannya. well.. some people (include me) thought it is normal to be abnormal when you're in love *maafin grammar yang salah* *sungkem*
perasaan adalah yang tidak bisa ditahan. ditebak, atau bahkan di berhentikan. jatuh cinta pun tak bisa memilih. maka beruntunglah mereka yang jatuh cinta pada orang yang juga memiliki perasaan yang sama.
but.. well.. here we go.. this is a reality, bukan FTV yang cuma menghadapi satu problem, kemudian endingnya ketebak. happily ever after,
setidaknya saya gak setuju. ya beberapa dari kalian yang (beruntung) tahu betap absurd dan (sedikit) menyedihkannya kehidupan percintaan saya, pasti tau alasan ini. saya selalu jatuh cinta sendirian. yes, thats MY WORLD 1ST PROBLEM THAT I CANT SOLVE EVEN NOW!
`
Gimana rasanya ketika kamu ditampar kenyataan? kamu gak sekuat yang kamu pikir. cinta diam-diam. sayang diam-diam. move on pun diam-diam. ITU SAYAKKKK!
" gue kira, gue cukup mampu melindungi diri sendiri dari sakit dan luka.."
"kira" nya saya bold, hurufnya gede dari yang lain, pret~ nunjukin betapa PD nya saya
saya selalu berpikir bahwa jika ini cinta yang baik, maka jatuhlah. sayangnya, yang "baik" itu jatuh tapi tidak tepat pada hati saya. jatuh cinta satu arah itu menyakitkan jendal.. pada akhirnya, saya patah hati sendiri tanpa membiarkan seorang pun untuk memperbaiki dan menyembuhkan hati saya (kecuali dia pastinya)
saya mungkin terlalu merasa sok penting. terlalu ke GR an untuk semua yang sudah dia buat,. saya kayaknya harus banyak-banyak makan tahu, biar bisa tahu diri. sayangnya pemirsa, berkali-kali saya janji mau berhenti, berkali-kali saya meneriakkan harus moving on pada telinga sendiri, berkali-kali saya memaksa kaki untuk tidak lagi bodoh membawa perasaan ini terlalu jauh, berkali-kali pula, hati saya kembali, pada dia. mencintainya seperti mengalir, saya tidak menemui muara untuk berhenti.
saya sangat setuju dengan saran beberapa sahabat untuk berhenti mencintainya. ah, itu usul yang bagus.. :") sayangnya, logika saya tidak pernah menang dari hati. saya masih ingin berjuang, sebab sebenarnya saya belum mendapat hasil. belum ada bendera menang atau kalah, bukankah artinya kita masih bisa berjuang?
tapi pertanyaan tamparan selanjutnya... MEMPERJUANGKAN YANG SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MELIHAT KE ARAHMU? berjuang sendirian? mengobati luka sendirian? menghapus air mata sendirian? yakin steph? yakin? kepala say menggeleng, hati saya mengangguk, mantap tanpa dilema.
hebat sekali cinta ini..
saat sudah ingin pergi, saya disadarkan...
bagaimana mungkin kamu saya tinggalkan? kamu itu, dunia saya...
hal terakhir dari postingan ini...
tidak enak rasanya, masih bernafas, tapi sambil menangis.
pada akhirnya saya kalah lagi, kamu hebat membuat saya pergi kemudian kembali
membuat saya menyerah, lalu berjuang lagi
membuat saya kalah, lalu bangkit lagi
membuat saya menangis, lalu tertawa lagi.
IN THE END... ITS ALL JUST MY BULLSHIT THEORY
kamu adalah pemenang dalam setiap pertandingan antara logika dan hatiku..
Good night "J"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar