selamat malam kamu...
terhitung dua minggu. sayahidup tanpa kabarmu. terhitung dua minggu, saya seperti mengais-ngais masa lalu bahkan hanya untuk sekadar menikmati hadirmu.
sebab semua masih tentang kamu....
sore tadi, hujan mengguyur. tiba-tiba saja, isi kepala yang semrawut ini mengingat kamu. lalu dari jendela gedung kampus, saya menatap lekat pada deras hujan yang menyapa tanah. diam-diam, dalam hati saya tidak sekadar mengingat, saya mendoakanmu. dan berharap, jika kamu menoleh pada titik air yang menghantam jendelamu, kamu akan percaya, itu adalah doaku.
dengarlah sayang, saya mencintaimu tanpa paksaan, dan tanpa di paksakan. sama seperti hujan yang datang dan pergi sesukanya. tak pernah terpaksa. kepadamu, semua rasa terjatuh begitu saja dengan mudahnya. kamu itu berhala. saya memuja, mengagungkanmu, terus-menerus di setiap harinya, namun hadirmu tetap saja tak pernah nyata bagiku.
saya menangis, mencapai titik tertinggi dimana saya sangat merindukanmu, dan menyakitkannya adalah ketika saya tak mampu melakukan apapun bahkan untuk sekadar menyentuh kamu yang terlalu jauh.
kamu tau rasanya di ombang-ambing? sebentar terbang tinggi, sebentar di hempas keras ke tanah, seperti itulah saya pada hatimu.
kini semua doa hanya bisa saya panjatkan dan aminkan. semoga di dengar. semoga menjadi kenyataan....
terhitung dua minggu. sayahidup tanpa kabarmu. terhitung dua minggu, saya seperti mengais-ngais masa lalu bahkan hanya untuk sekadar menikmati hadirmu.
sebab semua masih tentang kamu....
sore tadi, hujan mengguyur. tiba-tiba saja, isi kepala yang semrawut ini mengingat kamu. lalu dari jendela gedung kampus, saya menatap lekat pada deras hujan yang menyapa tanah. diam-diam, dalam hati saya tidak sekadar mengingat, saya mendoakanmu. dan berharap, jika kamu menoleh pada titik air yang menghantam jendelamu, kamu akan percaya, itu adalah doaku.
dengarlah sayang, saya mencintaimu tanpa paksaan, dan tanpa di paksakan. sama seperti hujan yang datang dan pergi sesukanya. tak pernah terpaksa. kepadamu, semua rasa terjatuh begitu saja dengan mudahnya. kamu itu berhala. saya memuja, mengagungkanmu, terus-menerus di setiap harinya, namun hadirmu tetap saja tak pernah nyata bagiku.
saya menangis, mencapai titik tertinggi dimana saya sangat merindukanmu, dan menyakitkannya adalah ketika saya tak mampu melakukan apapun bahkan untuk sekadar menyentuh kamu yang terlalu jauh.
kamu tau rasanya di ombang-ambing? sebentar terbang tinggi, sebentar di hempas keras ke tanah, seperti itulah saya pada hatimu.
kini semua doa hanya bisa saya panjatkan dan aminkan. semoga di dengar. semoga menjadi kenyataan....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar