"tanggal berapa ko pulang?"
bibir kecilnya mengeluarkan pertanyaan yang cukup menyentak saya. kaki mungilnya yang sedari tadi bergerak di tempatnya, kini dia gunakan untuk melangkah , sejurus kemudian dia sudah duduk manis di pangkuan saya. bola matanya menyiratkan rasa ingin tahu, kesedihan, dan terlalu banyak, saya bingung menebaknya.
saya mengelus-elus rambutnya sambil sesekali menciumi dia. dia tak bergeming, dia semakin mengeratkan pelukannya, bibirnya sudah terlihat manyun.
"tidak lama, cuma sebentar. jangan nakal yah, belajar sama ayah, jangan lupa kerja PR" saya berucap dengan suara yang sedikit tercekat, pita suara seperti sedang tidak ingin diajak kompromi. beberapa bulir air mata berdesak-desakan di pelupuk mata, saya menahannya. gadis kecil di pangkuan saya merunduk, dia tampak sedang memikirkan sesuatu,.
"jangan lama-lama." ujarnya singkat, sambil mencium dan memeluk saya. dia turun dari pangkuan, menuju ke tempat tidur,
"tidur dimana?" jawab gadis kecilku
"diatas" saya menjawab datar. wajahnya tampak kecewa. saya melangkahkan kaki keluar kamar tidurnya. sesampai di kamar, saya jadi berpikir tentang dia. saya melangkahkan kaki ke arah kamarnya, sudah tidak ada suara, perlahan saya membuka pintu kamar yang sudah mulai berdecit.
dia sudah tertidur, kedua tangan mungilnya memeluk sebuah batal, matanya terpejam, wajahnya kelihatan lelah, saya memeluk sambil menciumi keningnya. malam ini, saya putuskan, saya akan tidur bersama dia.
tulisan ini saya buat ketika dia sedang lelap disebelah saya. besok hari, saya akan berangkat meninggalkan kota ini, entah mengapa, tapi tiba-tiba saja semua terasa berat. tiba-tiba saja, rasanya saya tidak mau pergi. tiba-tiba saja, saya berpikir tidak akan kembali.
sungguh, pikiran ini sukses menerpa kepala saya. sampai keberangkatan besok hari, dan saya melihat ada rsa keberatan dari gadis kecilku. namanya aurel. dia sangat menjengkelkan, tapi mudah buat saya untuk rindu dia. saya takut kalau-kalau ini jadi pertemuan kami yang terakhir. malam ini, saya ingin memeluknya, meski sedang tertidur, saya ingin dia merasa saya menyayanginya.
bibir kecilnya mengeluarkan pertanyaan yang cukup menyentak saya. kaki mungilnya yang sedari tadi bergerak di tempatnya, kini dia gunakan untuk melangkah , sejurus kemudian dia sudah duduk manis di pangkuan saya. bola matanya menyiratkan rasa ingin tahu, kesedihan, dan terlalu banyak, saya bingung menebaknya.
saya mengelus-elus rambutnya sambil sesekali menciumi dia. dia tak bergeming, dia semakin mengeratkan pelukannya, bibirnya sudah terlihat manyun.
"tidak lama, cuma sebentar. jangan nakal yah, belajar sama ayah, jangan lupa kerja PR" saya berucap dengan suara yang sedikit tercekat, pita suara seperti sedang tidak ingin diajak kompromi. beberapa bulir air mata berdesak-desakan di pelupuk mata, saya menahannya. gadis kecil di pangkuan saya merunduk, dia tampak sedang memikirkan sesuatu,.
"jangan lama-lama." ujarnya singkat, sambil mencium dan memeluk saya. dia turun dari pangkuan, menuju ke tempat tidur,
"tidur dimana?" jawab gadis kecilku
"diatas" saya menjawab datar. wajahnya tampak kecewa. saya melangkahkan kaki keluar kamar tidurnya. sesampai di kamar, saya jadi berpikir tentang dia. saya melangkahkan kaki ke arah kamarnya, sudah tidak ada suara, perlahan saya membuka pintu kamar yang sudah mulai berdecit.
dia sudah tertidur, kedua tangan mungilnya memeluk sebuah batal, matanya terpejam, wajahnya kelihatan lelah, saya memeluk sambil menciumi keningnya. malam ini, saya putuskan, saya akan tidur bersama dia.
tulisan ini saya buat ketika dia sedang lelap disebelah saya. besok hari, saya akan berangkat meninggalkan kota ini, entah mengapa, tapi tiba-tiba saja semua terasa berat. tiba-tiba saja, rasanya saya tidak mau pergi. tiba-tiba saja, saya berpikir tidak akan kembali.
sungguh, pikiran ini sukses menerpa kepala saya. sampai keberangkatan besok hari, dan saya melihat ada rsa keberatan dari gadis kecilku. namanya aurel. dia sangat menjengkelkan, tapi mudah buat saya untuk rindu dia. saya takut kalau-kalau ini jadi pertemuan kami yang terakhir. malam ini, saya ingin memeluknya, meski sedang tertidur, saya ingin dia merasa saya menyayanginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar