#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Selasa, 10 Juni 2014

premature letter

dear you...
i didnt plan to write you this letter too soon.
definitely not now, not today....

so how's life?
bukannya sms kita terpotong ketika aku sedang menanyakan kabarmu dan kau tak lagi menjawab? meski tak kau beritahu, sanggup kupastikan kau dalam keadaan baik di sebrang sana.

to be honest, sebenarnya aku tidak tau kenapa aku menulis surat ini kepadamu, padahal satupun dari ratusan suratku tak ada yang sempat kau baca..

hmm..

tunggu, sepertinya kau pernah membaca 2 suratku ya? di tanggal yang sama...

lagi-lagi, aku mendobrak sendiri tembok yang sudah ku bangun tinggi. aku menang untuk menjadi seorang pengecut. berapa kali ku ingatkan diriku untuk berhenti menghubungimu? setidaknya itu bisa membantuku keluar dari bayang bayang mimpi yang selalu aku jaga dan ciptakan disetiap khayalku tentangmu. sayangnya, aku masih cukup kuat untuk mendobrak tembok ego itu, atau mungkin temboknya tak terlalu kuat sehingga dengan sedikit kekuatan saja sudah hancur dan luluh lantak.

kau tau... saat itu berhubungan denganmu, aku langsung melihat diriku sebagai seseorang yang begitu lemah dan gampang menyerah.seperti berkali kali kubenturkan kepala ku ke tembok, aku jauh lebih mampu menahan sakit itu dibanding menahan sesak ketika kembali mengingat kau.
aku mengingatkan diriku sendiri untuk tidak lagi mengganggumu. untuk tidak lagi berkomnikasi denganmu. untuk tidak lagi mencari tahu kabarmu, atau apapun tentangmu. sama sekali aku terus mengulangnya, hingga otakku sendiri merasa bosan pada hal konyol yang kulakukan. tapi setidaknya itu berhasil


hampir satu bulan, aku sanggup menahan diriku untuk tidak menghubungimu. bukankah itu sebuah rekor? bisa kau bayangkan betapa lebam hatiku menahan sakit dipukuli rindu? namun sekali saja, ingin kuizinkan egoku menempati tempat tertinggi, aku sampai lupa kapan terakhir kali aku mengizinkan dia kembali ke tempatnya, sejak aku bertemu kamu.

sampai akhirnya, hari ini, aku kalah lagi dengan permainan yang kuciptakan sendiri.

sesekali ku perhatikan inbox sms ku yang tak pernah lagi menerima "bahasa formal" mu itu. ah ya, orang bilang ini rindu. dan katanya rindu itu penyakit, maka harus cepat diobati. sekarang aku tau kenapa hatiku sering sakit, ternyata rindu itu sejenis penyakit, sehingga sering membuat hati lemah tak berdaya.

lalu kulirik buku maya ku ini. tempatku menceritakan semua tentang kamu. dan aku merasa, aku harus mengirimi mu surat. meski tak kau baca, meski tak ku tau untuk apa. setidaknya, aku bisa menumpahkan segala rindu pada kata-kata ini, dan berdoa semoga Tuhan mau berganti profesi sebagai tukang pos, meski hanya sejam untuk mengantarkan surat rindu ini, kepada kamu yang terlalu jauh bahkan untuk aku sentuh.

dengar, aku tidak ingin meminta padamu, sebab cukup dengan kau merasa aku ada, sudah sangat berarti. lebih dari itu, kau sudah sangat menginspirasi di hidupku. dan aku tau, memang cuma ketika berpikir tentangmu, aku punya ribuan jutaan bahkan trilunan kata yang tak tertampung. kamu mungkin berpikir ini berlebihan, tapi.. hey! bukankah memang inspirasi bisa datang dari mana-mana? aku pun tidak bisa menolak, bahwa memang saat ini kau masih menempati ruang isnpirasiku.

last...

its raining now.rain, is usually my biggest inpiration. rain and everything it brings..rain and everything after,..
tapi kali ini, aku tidak bisa menolak, ternyata, yang membuatku menulis surat ini adalah kamu.

baiklah, aku harus berhenti menulis sebelum ini bukan lagi berbentuk surat, tapi menjadi diktat tebal membosankan.

benar, bahwa saya masih sering bertanya-tanya tentangmu, benar bahwa aku masih terlalu sering mencari tentangmu.
maafkan aku yang ternyata masih cukup egois, karena meski merindukanmu, aku bukan tipe orang yang banyak tanya, bukan.. sungguh bukan karena tidak mau tau.. aku hanya tidak ingin dianggap mengganggu dan terlalu pusing akan hidupmu. sebab aku sadar, dan tahu diri, dimatamu aku bukan siapa-siapa.

tapi, saat kau butuh bahu untuk bersandar, saat kau butuh lengan untuk dipeluk, saat kau butuh berbicara pada orang yang mau mendengarkanmu,

coba balik kesini
iya.. kesini
ke arahku...

aku masih menunggu kamu disini,
tempat yang tak pernah kau kenali.