#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Sabtu, 21 September 2013

Singgah

"bagaimana mungkin aku bisa meminta yang "lebih" baik pada Tuhan, jika yang "Terbaik" telah pernah singgah dan kumiliki dalam hidup?

entah seperti  apa definisi Tulus itu. tak benar-benar sampai logikaku untuk menjelaskannya. jika memang tulus adalah ketika kita memberi semua tanpa beban, dan tanpa berharap apapun, jelas saja, mungkin tak pernah ada mahluk yang tulus di dunia ini. sebab kuyakini, sekalipun memberi dengan ikhlas, kadang masih saja ada sedikit harapan untuk berharap "menerima kembali"

"kau terbaik yang kan pernah ada, terbaik yang kan tlah pernah singgah"

suara lembut ivan handojo membekap telingaku. tak kudengar lagi bunyi-bunyian lain, selain nada suara dan musik serta liriknya yang sendu. kulepas kacamataku, mulai berembun, ah air mata lagi. seharusnya, aku tidak perlu selemah ini menghadapi keadaan yang memang sudah mampu kubaca sedari awal.

sekarang, kamu sudah bersama dia. seharusnya aku tidak perlu lagi menunduk ramah ketika secara tiba-tiba kau datang bertamu ke pikiranku. seharusnya, aku telah mampu tulus, aku telah mampu ikhlas pada kamu yang ternyata sudah jauh lepas.

"Tuhan, ku bersyukur, walau nafasku habis untuknya"

air mata membanjiri kedua pipiku. ternyata tidak semudah ini. ternyata aku tidak sekuat ini. ternyata sesakit ini tertampar keadaan.

"waktu, izinkan aku untuk melihatnya
WALAU SEKALI SAJA, WALAU CINTA BUKAN DIA,
biarkan ku janjikan semua untuknya,
Tuhan ku BERDOA, BIAR KASIH-MU SELIMUTI DIA"

pada akhirnya, lagi-lagi aku hanya mampu jadi pecundang, berharap sang waktu yang senang berlaku keji pada setiap yang menantinya, memberi sedikit belas kasih, agar mungkin saja, jika ini yang terakhir kali, aku tetap masih bisa menatapnya....

dari tempat ini, meski kau sudah dipelukannya. aku masih tetap menyanggupi untuk terus mendoakanmu hingga akhir. apapun bentuk sebuah akhir itu, dengan atau tanpa kamu. sebab ternyata, bahagiamu masih jadi peduliku...

"walau ketulusanku, satu hatiku.. hanya untuk dirimu, hanya mampu untukmu ini keputusan ku 'tuk lepaskanmu"

sebab mungkin memang hanya kamu yang mampu membuat aku menjatuhkan segala perasaan padamu. namun lagi-lagi, aku tersentak oleh keadaan yang bahkan terlambat kusadari. melepaskan kamu, yang bahkan belum pernah benar-benar ada dalam genggaman...

kepadamu,
aku ternyata masih mendoakan kamu.
aku ternyata masih berharap mampu membahagiakanmu.
terima kasih telah pernah singgah, setidaknya aku bersyukur yang terbaik sempat hadir dalam hidupku.

yang tidak pernah lengkap tanpa kamu,


aku.

Jumat, 20 September 2013

seharusnya memang aku sadar, bukan aku yang kamu harapkan...

mataku mengerjap untuk kesekian kalinya, sudah tengah malam. kupandang layar handphone, tak ada notifikasi pesan. kulirik jam di dinding, ah, jam 12... aku mendesah. 24 jam sudah aku dibiarkan berantakan menebak-nebak seperti apa keadaannya sekarang. aku benci di buat khawatir. aku benci dianggap tak ada. aku benci tidak dipandang.

waktu terus memakan malam, aku bergeming. sesekali melepas kacamata kemudian memperbaiki letaknya. lagi ku pikir, ini sudah yang keberapa kali? tak terhitung. sesakit apa? tak terjelaskan.

berkali-kali dilukai. berkali-kali ditinggalkan. sebenarnya aku sadar semua itu. mungkin itu juga sebabnya, beberapa teman yang tau kisah ini menganggap aku begitu bodoh karena masih berharap pada kamu. masih menunggu kamu. kamu yang bahkan tak mampu membuka pintu hati bagi hatiku yang tulus ini.

tidak pernah ada yang salah dari berharap. namun hatiku mesti sadar, hatimu memang tak pernah bisa mencintaiku. mungkin memang benar bukan aku yang ada di hatimu.

entah sebodoh apa aku yang masih saja menunggu seseorang, kamu. yang tak pernah bisa menjatuhkan sedikit perasaannya padaku.

sekali lagi, mungkin saja, sekali pun aku sadar, benar bukan aku yang kamu harapkan, aku masih tetap berharap. aku manusia, harapan boleh patah, tapi semangat tidak. benar kan? :")

kau pernah melukai aku
ku sadar itu
kau pernah meninggalkan aku
dan ku sadar semua itu

tak pernah ku sangka dirimu
'tak pernah cintai ku
jika ku tetap mengharap dirimu
mungkin itu maumu

BODOHnya diriku, selalu MENUNGGUmu
yang tak PERNAH bisa untuk MENCINTAI aku
oh Tuhan TOLONGLAH, beri aku
untuk dapat MELUPAKAN DIA dan cintanya...


AOP-Bodohnya Diriku

Kamis, 19 September 2013

Kamu berhasil kak, selamat...

hari ini 19 September 2013...

dari kemarin dia mungkin sibuk belajar. sesekali mencuri waktu untuk bbm-an dengan ku. iya, dia sibuk belajar, mempersiapkan dirinya untuk memberikan yang terbaik pada hari penentuan. hari ini. setelah beberapa tahun dia (mungkin) menghabiskan hampir seluruh waktunya untuk di kampus. bertemu dosen. berinteraksi dengan orang lain. beberapa kali bolos :)), juga mencuri tempat curhat. baginya, mungkin kampus juga menjadi tempat bersejarah, dimana dia telah "siap" bertarung dengan dunia yang memang tidak pernah ramah ini.

dia terlihat begitu cantik, dalam balutan jas hitam dan sepatu heels yang tidak terlalu tinggi. rambutnya juga cantik, aku suka. dia terlihat begitu anggun, cantik, elegan, dewasa. matanya juga sudah dilindungi lensa kacamata ber frame ungu, ah dia cantik.  namun yang aneh, dia malah menggendong tas ransel, dia memang agak sedikit ajaib -_-

hari ini kuliahku cukup padat, tapi meski begitu, kusempatkan untuk bertemu dia walau tak cukup beberapa menit. kulihat wajahnya dipenuhi kekhawatiran, meskit begitu, dia masih tetap bisa tersenyum dan tertawa bersamaku. aku merasakan sekali atmosfir ketegangan diwajahnya, tapi ku biarkan saja, ini nanti akan jadi pengalaman seru yang dia bagi bagi anak-anaknya kelak.

waktu terus di ulur, ujian yang dijadwalkan jam 1, ternyata sampai jam 3 masih di undur. aku berada di tempat yang lain, namun pikiran dan doaku ku bumbungkan pada Tuhan untuk keberhasilannya. kukirimkan pesan bbm, tak kunjung dia balas, mungkin sudah ujian.

pukul lima sore, akhirnya ku naikkan syukurku pada Tuhan, air mataku mengalir, saat menulis ini, tiba-tiba saja aku kembali menangis, kembali membuncah bahagia yang tak bisa ku tangkup. akhirnya dia lulus, dengan nilai A. sempurna. perjuangannya di tutup sangat sempurna pada kampus ini.

selamat ya, kakak, teman, sahabat, adik, seseorang yang sudah hampir begitu sering hadir dalam sedihku, tawaku, suka ku. aku sungguh bangga, mengenalmu. aku sungguh bangga, menjadi bagian hidupmu.

semoga tidak tenggelam dalam euphoria ini terlalu lama, sebab dunia luar, sudah garang menatapmu kak. ini bukan akhir, tapi awal. dimana kamu akan menggunakan semua yang kampus ini sudah beri, untuk berjuang lebih baik lagi.

kepadamu,

Hestika Doni S.Kom

selamat hari kelulusan. kamu berhasil membuat semua orang bangga. termasuk aku.


yang akan selalu menyayangimu
Stephanie Litha

Rabu, 18 September 2013

iya, aku kalah. iya, kita berpisah...

aku sudah sadar, kamu sudah ingin pergi. dan aku, bahkan tidak bisa menahanmu untuk itu...

"I can't make you love me when you don't.... no.. I can't take another slow goodbye"

sayup-sayup lagu lesley roy membukam telingaku. liriknya sama, persis seperti keadaanku saat ini. nada-nadanya terdengar kuat, tapi liriknya lemah. lagi-lagi benar-benar persis seperti aku. aku membenamkan wajahku ke kasur, beberapa rintik air mata mengucur deras dari mataku. ah, cinta memang selalu hebat melukai. dia seperti sebuah pisau yang berhari-hari di asah.

aku bisa membaca semua dari sikapmu yang perlahan mulai berubah. aku mulai mencari kamu di masa lalu. kamu yang dulu punya cinta untukku. ah, lagi-lagi cinta. akhir-akhir ini, cinta jadi seperti gemuruh petir yang menyambar di kepalaku, lalu hatiku mendung, dan mataku akan mengeluarkan rintik dengan segera.

aku menatap langit-langit kamar, lalu ku lempar pada dinding-dinding dan mejaku yang hampir seluruhnya dipenuh wajah kita. sedang tersenyum, bergaya konyol, berpandangan penuh cinta. aku mematung memandanginya, rasanya ingin sekali kutarik kamu masuk ke dalam foto itu.

tapi mungkin sejatinya manusia adalah menuntut berubah. mungkin saja, itu juga yang sudah terjadi pada perasaanmu padaku

Sitting in the park, after dark, smoking cigarettes
Biting all the black off of my nails
'Cause all I ever wanted was what you took away from me
Try to make it right, but it's too late
I'm a hopeless case on the inside

And it's eating me alive

The same pain
We go around and around
But I still end up with nothing

But heartache

benar-benar tidak ada yang bisa aku lakukan kan? maksudku, aku tidak mungkin memperjuangkan kamu yang sama sekali sudah tidak berharap diperjuangkan. aku pikir semua sudah terlalu terlambat. mungkin aku pun terlambat menyadari bahwa ada sesuatu yang sebenarnya merenggang diantara kita tapi kubiarkan semua seolah tak ada apa-apa.

tidak ada sesuatu yang begitu hebat terjadi dengan hatiku ketika tahu hatimu sudah tak disini.
hanya sakit sedikit. iya, setidaknya itu kata mulutku.
iya, aku kalah. iya, kita berpisah.


dari aku yang pernah menjadi bagian hidupmu.