#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Senin, 27 Agustus 2012

waktu

detik, menit, jam..
segala bisa dihitung
dengan cepat, dengan tepat.
itu adalah waktu matematis.

tapi waktu denganmu.
ketika detik bergerak lamban.
menit menolak tergeser
dan jam tak mau bertambah

waktu denganmu,
ketika tertawa menjadi detik
air mata menjadi menit
lalu tercampur sempurna dalam bahagia oleh dentang jam.

waktu denganmu..
ketika detik berpacu dengan detak jantung
menit mendekap setiap kenangan yang mengeras menjadi memory

waktu menjadi sesuatu yang begitu kubanggakan
karena ada kamu
karena semua terlewati denganmu.

waktu selalu menjadi sesuatu yang kutunggu
karena senyummu yang dihadiahkannya
karena wajah manismu yang dibingkiskannya

waktu selalu membuatku jatuh cinta
lalu menjatuhkan cita
karena ada kamu disetiap geraknya
karena ada kamu, di setiap detaknya...
waktu bersama kamu
waktu yang sepertinya harus dihentikan.

memintamu, UNTUK MENERIMA LAMARANKU.

ah sebenarnya aku bingung mau menuliskan apa untuk memintamu untuk menerima lamaranku. sesungguhnya, aku hanya remaja berusia 17 tahun yang masih belajar untuk menciptakan perasaan dalam bentuk kata-kata.
nah, hari ini bose, aku tidak ingin menggombalmu dengan kata-kataku. karena permainan kataku tak sehebat surat-surat yang mungkin kau terima. Bose, kau tau kan menggombal dan "meyakinkan" itu jelas sangat jauh berbeda. dan saat ini yang ingin kulakukan adalah meyakinkanmu.
aku yakin mampu menjadi tukang posmu. meskipun aku masih muda dan baru belajar, tapi entah mengapa ada keberanian yang begitu kuat sehingga aku dengan yakin ingin meyakinkanmu. aku masih muda, perlu belajar, sekalian kan aku mencari "celah" atau "bermodus-ria" minta diajari olehmu. siapa tau saja kau jatuh cinta padaku, dan tak lagi menjadikanku "tukang pos" tapi "istri kepala kantor pos" halah. hahah sudah yang ini abaikan saja.
bose, aku yakin aku adalah Tukang Pos yang kamu cari. aku siap mengantarkan ribuan rindu dan kata cinta dari seseorang, untuk yang dicintainya. aku juga siap, mengayuh kecepatan otakku, dan "menyelipkan" doa-doa mereka di kantong Tuhan yang maha Esa.
ah, bose, intinya. aku mau menjadi "manusia cupid" untuk mereka diluar sana. karena aku tau menyampaikan cinta adalah "pekerjaan mulia" :) yah bose ya, terima aku. aku yakin. kamu tak akan mengenal kata menyesal setelah menerimaku. percayalah. akan kubantu kamu untuk menebar cinta keseluruh bumi, hingga penganiayaan jomblo, LDR, single dan apalah itu, bisa segera punah dari bumi kita yang indah ini.

sempatkan matamu membaca surat lamaranku ya



with love
Stephanie Litha
(gadis yang begitu yakin ingin meyakinkanmu) 

Kamis, 23 Agustus 2012

ini tentang rinduku, pada KAMU, kenangan masa lalu...

malam ini, aku tiba-tiba teringat tentang kamu. ini sudah bulan keberapa? ah, aku lupa. mungkin, kurang lebih satu tahun. atau dua tahun? hubungan kita berakhir, dari kata putus yang meluncur begitu egois di ujung bibirku. aku tiba-tiba saja merindukan mu, sewaktu membaca beberapa twit dari seorang #selebtwit, memori masa laluku denganmu, seakan di kuak kembali. aku seperti sedang membaca sebuah buku yang telah aku hapal benar, bagaimana cerita dan alurnya mengalir. aku bisa sangat merasakan, tokoh utama dalam "twit" itu hidup kembali diantara ribuan sel otakku. mataku memvisualisasikannya dengan sangat sempurna.air mataku menetes, sepertinya, kerinduan ini terlalu pekat.
kamu...
masih ingat, sewaktu mengucap kata cinta padaku? aku seakan tak percaya. pertama kali, bibirmu memanggilku dengan sebutan "sayang". sejak tanggal 10 desember 2010, aku dan kamu melalui banyak hari dengan hati. ingat sewaktu kita berdua hujan-hujanan? badan kita basah, beberapa tawa dan canda terpercik begitu mesra diantara aspal yang olehnya dijejaki langkah kita. ah.. sejauh ini aku mengenangmu. terlalu dalam sayang. kamu meorehkan kenangan yang akhirnya menjadi luka yang tak pernah sembuh dihatiku.
aku rindu kamu. kamu yang pernah memelukku. kamu yang pernah aku peluk. aku rindu bersisian dengan jalan diatas motormu, mendaratkan ciumanku secar bertubi-tubi pada sepasang pipi merahmu. aku rindu, mencium aroma lehermu. yang wanginya tak pernah kutemukan di pelosok bumi manapun. aku rindu kecupanmu di keningku. sebuah tanda sayang paling hening. aku rindu genggaman tanganmu, lembut tapi menguatkan.
Apa kamu juga ingat tentang sore itu? aku menolak makan jika bukan nasi goreng, lalu kamu di sore yang basah karena hujan deras, rela basah menempuh jalan demi sebuah nasi goreng untukku? itu tak terlupakan.
ingat tentang kita yang bernyanyi lagu-lagu dengan suara seadanya? itu tak terlupakan.
atau saat kau mendadak manja dan pinta kupeluk. itu juga hal yang tak akan mungkin terlupakan.
banyak hal yang kuingat darimu, yang tak mungkin kutuliskan satu persatu. ah,.... aku rindu semua tentang kamu, EL... mengingat kenangan semcam itu, semakin menambah berat kerinduan.
enam bulan bersamamu mungkin waktu yang singkat. tapi ada begitu banyak kenangan yang bertumpuk disudut hatiku. aku bingung, harus menaruh dimana lagi? otakku? semua sudah penuh tentang kamu.
siang itu, beberapa bulan setelah perpisahan kita, ternyata kamu memberikanku kejutan. kejutan yang hebat. dan SANGAT PAHIT.
apa kau ingat dengan janjimu kalau kita berpisah kau akan menyanyikan sebuah lagu untukku? aku menagihnya. kamu belum sempat bernyanyi untukku kan?
EL, kamu tau perih? sakit? tersayat? aku tak mengerti kata apa yang harus aku gunakan untuk mewakili perasaanku mendengar kamu akan menikah. akan menikah. sekali lagi, kamu akan menikah. secepat itu kenangan kita menghilang dari pikiranmu dan otakmu memutuskan untuk menikah? harus kamu tau el, 1 April 2012, sesaat mendengar kamu akan melangsungkan pernikahan, otakku beku. ada yang menggenang di mataku. tapi kutahan. awalnya kupikir ini hanya "April Mop" yang temanmu tujukan untuk aku. tapi ternyata aku salah. semua berita yang aku dengar adalah BENAR ADANYA. kamu akan menikah. dengan gadis yang tak pernah aku tau. entah bagaimana caranya, dengan begitu mudah, dia menelusup masuk pada kehidupanmu. ah, seandainya kau lebih bisa menjaga hatimu, EL...
kau bisa bayangkan? kamarku banjir oleh air mata, udara seakan menjauh, rongga-rongga dadaku semakin sulit menangkap oksigen. aku hanya berharap, saat itu, Tuhan memberiku kekuatan untuk mengucap selamat padamu. Tuhan menguatkan batinku, agar tak patah melihat kamu dengan gadis lain, bersanding dipelaminan.
EL, aku tidak bercanda. aku sesak. pura-pura kuat. menjadi tameng paling ampuh untuk menghadapi "badai" ini. sulit sekali aku harus mengikhlaskan kamu pada gadis itu. entah kenapa, aku tak pernah merasa dia tepat untuk kamu. ampuni aku yang terlalu egois. aku hanya tak mampu, menerima kamu telah menikah dengan gadis yang bukan aku.
sudah bulan Agustus, 4 bulan sudah kamu bersama istrimu menjalin kehidupan baru. bahagiakah kamu EL? tidakkah kamu merindukan kebersamaan kita. naifkah aku yang masih merindukanmu, meski tau kamu telah punya dia?
bagaimana pun kamu, aku tetap bangga, pernah menjadi "ratu" walau hanya sementara di istana kecil bernama "hatimu". aku bangga melihatmu (pernah) berusaha mengembalikan aku kedalam hatimu. aku bangga terhadap kamu, yang sudah banyak menciptakan tawa, dalam waktu kita yang begitu singkat.
walaupun nanti, waktu aku akan bersanding dengan lelaki lain. kamu tetap tersimpan aman, di palung hatiku paling dalam.
mengingat-ingat hal ini membingungkan hatiku. rasa bahagia dan sakit membuncah bersamaan. adakah aku berdosa merindukanmu? Kuharap Tuhan mengerti, kamu sudah menjadi sesuatu yang tak mungkin terlupakan dihatiku.
ini tulisanku, yang mungkin tak akan pernah sampai ditanganmu.
lelaki yang menjadi kesayanganku.
saat menulis tulisan ini, aku membayangkan kita sedang berbincang sambil sesekali tertawa. ada bahagia yang membuncah, erat pada sepasang mata. jangan bertanya tentang kerinduan.
aku masih gadismu, Stephanie Litha, yang masih merindukanmu,


selamat malam lelakiku,
kamu, adalah kebahagiaan yang selalu ingin kubahagiakan





with love



Stephanie Litha

(aku menangis saat menulis tulisan ini. sebegitu jauh rindu mengorek air mataku. akhirnya, kuharap rinduku ini mampu menyapa kamu dalam tidur. membelaimu hangat. dan mengecup kening dan pipimu secara bertubi-tubi)



Selasa, 21 Agustus 2012

dengarkan aku, sekali saja...

dengarkan aku sekali saja..
aku bukan ingin bernyanyi
suaraku tak cukup bagus untuk memanjakan telingamu

dengarkan aku sekali saja
aku bukan ingin berpuisi
kata-kataku sangat berantakan untuk merayu telingamu.

dengarkan aku sekali saja.
aku bukan ingin berteriak
lengkingan suaraku bahkan tak mampun membuatmu menoleh.

dengarkan aku,
sekali saja
dengan suara yang lebih lembut dari angin
dengan suara yang sekarat
lemah..
"aku mencintaimu..."

Jumat, 17 Agustus 2012

"aku mau pergi" | "kemana?" | "ninggalin kamu" | "loh? emang kamu kapan pernah sama aku? bukannya udah jadi rutinitas kamu untuk ninggalin aku sama hubungan yang ga berguna ini?" #PahitItuSederhana


"aku mempercayakan hatiku pada orang yang salah" | "bukannya kamu yang bodoh? sudah tau dia orang yang salah, masih saja percaya" #PahitItuSederhana


"Kamu yakin ingin meninggalkanku." | "tidak, tunggu aku sebentar" | "kau mau kemana?" | "membuang semua kenangan kamu, sebagai jawaban untuk pertanyaanmu atas keyakinanku"| #PahitItuSederhana


aku pernah sangat mencintaimu. sekarang aku semakin mencintaimu. Walaupun kamu sepertinya tak butuh cintaku karena sudah ada dia #PahitItuSederhana


kamu sudah berkali-kali mematahkan hatiku. tapi entah kenapa, aku belum juga merasa remuk. mungkin tahan banting #PahitItuSederhana


Tuhan, apa salah aku mencintai dia? kami sama kok. Hanya berbeda Rumah Ibadah dan Kitab Suci saja. #PahitItuSederhana


untuk apa kamu mengatakan menyayangiku, jika pada akhirnya kau akan tetap bersama dia? #PahitItuSederhana


semua hal didunia ini bisa aku lakukan. hanya satu yang tak bisa. kamu tau apa? membuatmu jatuh cinta padaku. #PahitItuSederhana


ada tetes air mata yang keluar. kenapa kau harus melukai mataku dengan pemandang bibirmu tertancap erat dikeningnya? #PahitItuSederhana


aku pernah membayangkan, suatu saat nanti aku pasti akan memelukmu. sayangnya sampai hari ini itu masih tetap saja hanya sebuah bayangan. #PahitItuSederhana


hujan diciptakan untuk menciptakan memori yang dalam. lalu kamu diciptakan untuk apa? untuk menciptaka sebuah luka yang dalam? #PahitItuSederhana


kalau Tuhan bertanya aku ingin jadi apa? akan kujawab aku ingin JADI ORANG YANG MENYAKITIMU. BIAR KAU TAU, RASANYA DILUKAI. aku sudah kehabisan perban untuk membalut luka yang tercipta dihatiku karena kamu. #PahitItuSederhana


bahkan ketika menangis aku juga harus menghapus air mataku sendiri? jangan bercanda. setidak peduli itukah hatimu pada tetes air mataku yang berjatuhan (hanya DEMI) untuk kamu? ah, #PahitItuSederhana


ketika melupakanmu menjadi satu-satunya pilihan yang harus kupilih. aku akan memilih untuk tidak memlih.


aku selalu jatuh cinta padamu. mengulanginya setiap hari dengan senyum yang sama. anehnya, aku tak pernah merasa bosan.


Kamis, 16 Agustus 2012

days of heartbreak: Everything Reminds Me Of You

seorang teman mengajakku nonton hari ini. kuiyakan ajakan itu dengan harapan agar aku mampu memalingkan sedikit saja perhatianku dari kamu. aku bersiap-siap seadanya. ku obrak abrik lemari pakaianku yang berisi baju penuh.
tanganku mengacak-acak mencari baju.
lalu menyentuh sebuah baju hitam. kutarik baju itu keluar dari lemari. ternyata baju "couple" aku dan kamu. iya, baju yang aku dan kamu pakai sewaktu hujan-hujanan kemarin. sewaktu aku dan kamu (masih) "kita". aku terpekur beberapa menit. kuletakkan baju itu sembari menghapus beberapa titik air mata yang menetes bebas di jendela mataku. 
setelah siap, aku menanti teman yang akan menjemput. temanku datang, kami langsung menelusuri jalan makassar yang teriknya memanggang. pandanganku kosong, sesekali mengajak temanku ngobrol. lalu kembali sibuk menatap ke arah jalan yang sesak oleh kendaraan. ruas jalan itu, aku dan kamu, pernah tertawa sambil mendorong motormu yang bannya kempes. panasnya juga seterik ini. tapi entah kenapa aku malah merasa teduh, nyaman, dan tak merasa kepanasan. apa karena semua (dulu) kulewati denganmu? ah. kenapa semua mengingatkanku padamu?
aku benci dengan kata "dulu"
semua kenangan yang pernah kita lewati tiba-tiba menyesaki paru-paru dan hatiku. oksigen kesulitan masuk.
hah... aku bodoh.
benci sampai saat ini belum menemukan cara yang tepat untuk melupakanmu :(

Selasa, 14 Agustus 2012

perpisahan

aku sebenarnya bingung harus menulis apa. aku tidak pernah membayangkan akan ada kata "pisah" yang terucap diantara kita. kenapa aku tidak pernah membayangkannya? karena aku tidak pernah mempersiapkan diriku, bahkan tidak mampu untuk siap menghadapi perpisahan, atau lebih tepatnya, kehilangan kamu didalam hidupku.
tidakkah ini menyakitkan? aku terbangun dalam keadaan air mata segar yang merambat lunglai di pipi. tersadar bahwa perpisahan yang terucap memang nyata. bukan hanya mimpi. kamu meninggalkanku ditengah ketidaksiapanku. lalu aku harus apa?
aku kembali mengingat ingat semua kenangan terbaik yang pernah kita lakukan. ternyata itu membuatku semakin sesak. foto-foto mu yang terbingkai manis dikamarku. beberapa carik kertas yang memuat tulisanku tentang kamu. dan tulisanmu tentang aku.
foto-foto kita. gambar-gambar yang kita buat. dan botol parfummu yang masih tersimpan utuh dikamarku. "Agar rindu semakin kuat menelusup lewat hidungmu, sehingga kamu merasa seperti sedang memelukku" itu katamu ketika memberi parfum itu padaku.
hemoglobinku semakin sulit mengikat oksigen. air mata mengalir deras dipipiku. malam ini. untung saja aku menulis dibuku maya, jadi tak perlu takut tulisanku luntur oleh air mata. aku masih belum bisa merelakan perpisahan membawamu pergi dari hidupku.
lalu lagu kenangan kita mengalir lembut memenuhi kamarku. ternyata keluar dari playlist laptop pink ku yang berdebu. lalu air mata menggenang lagi.
aku tidak bisa begitu saja berhenti mencintaimu. kamu tau kan rotasi pertemananku. aku berteman dengan siapa saja. TAPI HATIKU HANYA UNTUK KAMU. lalu kenapa haru mencurigaiku menaruh hati pada yang lain. Tidakkah semua perhatianku bisa jadi bukti cinta?
tidakkah semua waktu yang kuluangkan untukmu bisa jadi tanda?
tidakkah semua yang kulakukan mampu kau artikan sebagai cinta?
sayang, kau boleh saja melepaskanku. asal tak merasa terluka ketika aku tak lagi disisimu.
tidakkah kau merindukan aku. kita yang berjalan beriringan.
tertawa keras diatas motormu?
hidungku lekat pada lehermu. bau khas yang membuatku sakau.
bermain-main dibawah hujan. kamu berlarian diantara "anak hujan" kita. menggandeng tanganku. lalu mendaratkan satu kecupan sayang di keningku.
SEMUA KENANGAN KITA MINTA DIRINDUKAN SAYANG.
tolong lepaskan egomu. tapi jika memang tak ada bahagia yang kau dapat dalam "cinta mungil" ku ini. akan ku kuatkan hati untuk mengikhlaskan kamu....

yang (masih) mencintaimu tanpa batas





stephanie Litha

patah

langit-langitku terasa runtuh
tanah yang sedang kupijak retak saling melepas
ada badai yang mengintip disebalik langkahku
orang menyebutnya air mata yang maya

bumi gelap.
pandanganku hitam
aku berjalan perlahan-lahan. tersaruk-saruk.
kupegangi hati yang kini tak lagi berbentuk.
lebih mirip serpihan.
tanganku penuh darah oleh lukanya.

mataku seakan belum memaafkan
bendungannya jebol. semua bulir-bulir yang sedari tadi kutahan
meluncur dengan bebasnya dipipiku.
rongga dadaku pun semakin sulit menangkap udara
daerah disekitarku mulai banjir oleh air mata.

entah siapa yang membuatku begini.
AKU? KAMU? CINTA? ATAU PERPISAHAN?
aku mengamuk seadanya
berteriak keras pada badai yang seolah-olah tertawa melihat air mataku.

hujan turun, menghujam laraku dengan murka.
kubiarkan tetes-tetesnya semakin menusukku perih
air mataku bersatu dengan peluh keringat dan hujan yang menetes bersamaan
aku tak mengerti
hanya tau kalau hatiku terluka terlalu dalam.

kemana kamu sayang?
kemana perpisahan membawamu pergi?
tak kulihat bayangmu menghampiri ditengah rasa sakit yang mendera.
perih dan tiba-tiba.
aku benar-benar tak ada kesiapan untuk menghadapinya.

kenapa tak bilang bahwa sepagi ini kita akan berpisah?
jika saja kau bilang,
paling tidak aku tak akan membiarkanmu merusak hatiku sayang.

tapi aku terlambat.
bias-bias senyum dan kenanganmu di otakku,
menjadi pembunuh berdarah dingin
yang kemudian menyayat-nyayat hatiku.

semangatku patah.
hatiku patah
harapanku patah.
lalu apa yang kau sisakan dari kepergianmu selain patahan?

baru kemarin kita bersama-sama membingkai sebuah mimpi.
ternyata semua kau patahkan lagi.
haruskah kepergianmu membuatku patah.
beritahu aku kalau kau menemukan cara bagaimana menyatukan patahan ini...
bagaimana aku akan berjalan?
aku patah. remuk. lalu hancur.


Senin, 13 Agustus 2012

pernah..

aku pernah melewati sebuah jalan dengan kamu..
jejak-jejak langkah kita, membekas diaspal jalan
waktu itu, hanya ada aku dan kamu,
jari-jari kita saling bertaut,
dengan senyum yang hanya bisa kita artikan berdua.
lalu sekarang? aku melewati jalan ini sendirian
tak ada gelak tawa dalam bentang jalan ini
hanya ada sepasang jejak langkahku
tak ada lagi langkah beriringan,
dan jariku, tak tau harus bertaut pada jari siapa...

aku pernah bermain hujan bersama kamu..
kita berdua berusaha menangkap ribuan bulir hujan dari langit
tanganmu dan tanganku, saling menadah butiran air itu
lalu kecipak air ikut menari diantara kita
saling melempar buliran hujan, bagi bulir itu adalah peluru lembut
yang menambah romantika diantara kita.
tapi kini...?
aku sendiri
 berlari dibawah hujan. sekujur tubuhku merasa dingin
tanganku, memeluk tubuhku.
lalu hujan baru luruh dari mataku.
tak ada kamu lagi
tak ada kecipak air yang menari lagi
kamu menghilangkan semua dan menjadikanku kosong

aku pernah dengan bebas mengecup keningmu.
saat kamu tertidur. saat kamu serius mengerjakan tugas
atau saat keningmu berkerut ketika berpikir keras.
aku suka mengecup keningmu.
itu bukti tanda sayang paling dalam
tapi..
itu pernah.
tak ada lagi kening yang akan kucium
mataku bahkan merindukan untuk melihat kerutan di keningmu.
aku rindu memberimu tanda sayang paling dalam.

aku pernah memelukmu.
saat kamu sedang bahagia. dan saat air mata tak mampu kau bendung dari sepasang matamu.
tahukah kau? betapa aku bahagia.
lenganku, menjadi lengan paling beruntung karena bisa memelukmu.
menenggelammu dalam pelukku.
lalu bahuku basah oleh tetes air matamu yang semakin menjadi-jadi.
tapi...
kini aku sendiri. aku rindu memelukmu.
menenangkanmu dalam pelukku.
tak ada kamu lagi. lalu siapa yang harus kupeluk.

aku pernah berjanji pada kamu.
aku tak akan pernah melupakanmu.
tapi,
kamu kini pergi.
lalu pada siapa harus kuucap janji itu lagi?
berulang-ulang. berkali-kali.

aku pernah merindukanmu.
kemarin. hari ini. dan mungkin, besok...

Kamis, 09 Agustus 2012

remuk..

aku menahan nafas melihat semua
ada sesuatu yang bergerak dimataku
dan perlahan menyelinap jatuh dipipiku
air mata

aku tidak pernah mengerti
kenapa saat sakit manusia harus menangis?
kenapa gambaran sedih itu harus air mata?

kenapa ketika terluka ada darah yang mengalir
serupa pertanyaan itu
menari liar begitu saja
kepalaku terasa ingin pecah tak kuat menampungnya

aku tak tau kemana arah puisi ini
atau
tepatnya kata-kata berantakann ini
aku tak percaya,
kenapa luka bisa begitu hebat mencabik-cabik inspirasi.

seperti kamu..
yang bagai singa buas,
mencabik-cabik dagingku tanpa hati,
itu yang sedang kau lakukan,
pada hati, mimpi, dan harapanku.

terlalu cepat..
aku bahkan tak sempat masuki hatimu
lalu dari kejauhan kau menutupnya dengan penuh kewaspadaan

kenapa aku harus menangis?
kenapa aku harus terluka?
kenapa aku harus begitu bodoh menjatuhkan cintaku padamu?

tak ada jawaban..
dan aku memang tak butuh jawaban.
aku hanya butuh kamu...
hanya butuh kamu.

arti dirimu...

seseorang pernah bertanya padaku

"seberapa berartikah kehadiran dia di dalam hidupmu"

aku tersenyum. pertanyaan ini, bisa jadi pertanyaan yang paling susah, atau malah paling gampang. dia bertanya, tentang kehadiran sosok kamu didalam hidupku.

"dia tidak berarti. karena memang sulit diartikan. jadi. aku bingung harus menjawab apa. mungkin, dia seperti, oksigen yang harus setiap hari ku hirup" 

aku menjawab sekenanya pada orang itu. kemudian orang itu melangkah pergi.
jujur, aku sedikit tergelitik dengan pertanyaan itu. seberapa berarti kamu di hidupku?
kamu adalah sesuatu yang tidak pernah bisa kuartikan. aku saja tidak mengerti, kenapa hatiku bisa memilih untuk mencintaimu. tapi kamu tau kan? kita tidak punya kuasa untuk mengendalikan perasaan.
bagiku,
kamu adalah sarana untuk aku mendapatkan mimpi indah.
kamu adalah jawaban, yang membuat semua pertanyaanku tentang keindahan menjadi berhenti seketika.
kamu adalah hal kecil yang begitu berharga. dan menghidupiku. kamu sama seperti oksigen yang selalu kuhirup.
kamu adalah kemungkinan yang paling pasti dalam hidup ini.
kamu..
sesaat jariku berhenti. bingung.
otakku sudah kehabisan stock kata-kata untuk menjelaskan betapa kamu itu, berarti tanpa perlu diartikan.
seberartinya kamu,
aku menjaga mata itu agar tak pernah mengeluarkan air mata
aku menjaga kakimu, agar tak terjatuh
aku menjaga tanganmu, agar tak melepas hatiku.
mencintaimu. berarti menjagamu.
mengartikanmu? otakku lelah.
aku hanya mencintaimu.
bukan mengartikanmu.

Rabu, 08 Agustus 2012

nada di jarimu...


Ribuan pasang mata terpaku pada dua orang diatas panggung berlatar merah itu. Seorang pria dengan jas hitam dan dasi kupu-kupu, senada dengan warna latar panggung. Memainkan jari-jarinya diatas tuts piano dengan piawai. Sementara seorang gadis dengan pakaian balet. Menari anggun layaknya seorang bidadari. Wajahnya yang cantik semakin menambah indah penampilan sepasang kekasih yang sedang terikat profesionalisme kerja itu.

Pria tegap itu semakin lihai memainkan jarinya diatas piano, nada-nada yang terbentuk semakin memukau. Beberapa pejabat dan orang-orang terkenal di deret depan tak kuasa menahan kaki untuk berdiri dan memberikan standing applause pada “pemilik panggung” malam ini. Iringan tepuk tangan dari penonton semakin menambah adrenalin fesya. Wanita muda itu semakin menunjukkan kepiawaiannya dalam menari balet. Dia berputar, jinjit, kadang cepat tapi tetap terlihat anggun. ditengah-tengah klimaks, fesya yang sudah mulai menari tak terkendali, dan alunan nada dari piano Gio semakin liar

DORRRRRRRRR!!!
         
            Hening berganti dengan riuh.  Peluru dari sebuah pistol misterius bersarang tepat di dada gio. Panggung opera house yang tadinya menampilkan keindahan kini menjadi tegang. Fesya berhenti menari.ekor matanya menatap kearah gio yang tertunduk di atas piano dengan jas berlumuran darah. Dengan lincah fesya memapah tubuh gio yang jauh lebih tinggi darinya kebelakang panggung. Semua penonton berlarian menjauhi opera house.

“telpon ambulance sekarang!!!!” 

fesya berteriak dengan air mata yang tak tertahan pada team mereka dari Indonesia. 10 menit kemudian, ambulance datang.  Tubuh gio dibopong ke ambulance, fesya mendesak masuk kedalamnya masih dengan pakaian balet yang juga ikut berlumuran darah gio.

Di tempat duduk koridor rumah sakit, fesya tak henti berdoa sambil mengeluarkan tetes air mata. Beberapa team pergi ke kantor polisi untuk mengusut kasus penembakan “buta” ini. Sementara yang lainnya tinggal menjaga fesya. Pengawalan ketat didapatkan gio selama di rumah sakit.

“kamu sabar fesya. Trust me, everything is gonna be just fine!” gina memeluk tubuh fesya yang berkeringat. Air mata tak berhenti mengalir di matanya. Tak terhitung berapa doa yang membumbung tinggi dari hati fesya untuk keselamatan gio. Kekasihnya

 It broke my heart to see him laying helpless like that. Aku ga tega lihat keadaannya gin” air mata fesya mengalir dengan deras. Pelukan gina semakin erat.
15 jam. Akhirnya dokter keluar. Seperti kehilangan harapan

“we’re so sorry. We’ve tried but still couldn’t save his life.” Dokter itu berbicara sambil memegang bahu fesya. Semua team dan teman yang ada disana berteriak histeris. Fesya terdiam menangis tanpa suara. Saat jenazah Gio di bawa menuju kamar mayat, tatapan fesya mengarah pada kain putih yang menutupi Tubuh Gio. Seperti ada bagian dari diri fesya yang ikut pergi bersama Gio. Bagian yang mungkin tak akan pernah kembali.
Beberapa kali, fesya pingsan. Gina dengan sabar menemani fesya mempersiapkan semua sebelum mereka kembali ke Indonesia. Mata fesya bengkak. Dia seperti mayat hidup yang berjalan. Seluruh wajahnya pucat.
7 perjalanan terasa begitu lama bagi fesya.dia tak banyak bicara. Gina benar-benar khawatir pada sahabatnya itu. 

siang itu, di salah satu pemakaman terkenal di jakarta. disaat peti mati Gio siap diturunkan, tiba-tiba fesya melarangnya. dia berteriak histeris, mengamuk, sambil terus memeluk peti itu. 

"Jangan... Gio masih hiduuuuuuuuuuupppp!!!" Fesya berteriak histeris seperti orang gila. air mata mengalir deras dipipinya. sampai akhirnya mungkin Fesya terlalu lemah untuk melawan, dan hanya bisa terdiam pasrah saat tanah merah mulai menutupi peti Gio. fesya pingsan.

pasca kematian Gio. fesya meninggalkan kehidupannya sebagai seorang balerina.

"kamu yakin sya?" gina mengerjapkan matanya sambil menyeruput kopi.

"sangat yakin gin. aku tidak mau lagi hidup dalam dunia balet"

"lalu?"

"aku ingin melanjutkan saja cita-cita papa yang ingin aku menjadi dokter"

"kupikir itu bukan hidupmu?"

"iya, memang bukan gin, tapi hidupku memang sudah tidak ada lagi sejak kepergian gio"  mata fesya berkaca-kaca

"fesya, Gio sudah meninggal. kamu masih punya hidup. tak ingin melanjutkan karya dan mimpi kamu dengan gio yang sempat tertunda?"

"entahlah. kita lihat saja. apa maksud Tuhan mengambil Gio dariku" kata fesya sambil berlalu dari pandangan gina.

sampai di kamar. fesya merutuk. wajah Gio membayanginya terlalu dalam. otaknya pun seakan-akan sedang menampilkan "film" masa lalunya bersama Gio. air mata fesya kembali mengalir. kehilangan itu bukan sesuatu yang gampang. apalagi dengan kebersamaan 2 tahun. jelas fesya merasa tersaruk-saruk melwati hari tanpa Gio.

fesya merapikan semua barang-barang kenangannya bersama Gio, dia menemukan secarik kertas, tulisan Gio

"fesya, kesayanganku. kamu tau, aku mungkin tak selamanya bisa menjagamu. jadi jika suatu saat nanti aku pergi, komohon izinkan pria lain untuk mencintai dan menjagamu. yang mencintaimu, Gio 

fesya menangis membaca deretan kalimat itu. mungkin memang benar. dia harus melanjutkan hidupnya.

"ma, fesya mau lanjutin kuliah yang tertunda"

"kamu yakin fes?"

"yakin ma..."

"ngambil jurusan apa?"

"kedokteran, sama seperti yang papa minta.."

"baiklah.."

akhirnya fesya melanjutkan kuliah. dia mendedikasikan seluruh hidupnya hanya untuk belajar. melewati koass dan lulus sebagai Cum Laude di universitas padjajaran, bandung. membuka praktek dan akhirnya menikah dengan seorang dokter mata.

"kepada gio, kekasih yang sampai saat ini bertahan di hatiku.
hari ini, aku akan melangsungkan pernikahan deng Prama. pria yang kukenal sejak koass. dia baik. sangat baik. tapi sayangnya, dia tidak bisa membuatku mencintainya. Gio, aku mau menikah dengannya, karena kupikir dia bisa menjaga dan mencintaiku, sama seperti yang kamu bilang di secarik kertas yang kutemukan dikamarku. iya dia sangat bisa mencintai bahkan menjagaku, walaupun aku yang tak pernah bisa mencintainya.
Gio, 7 tahun kamu pergi. bahkan tak cukup untuk aku sekedar tidak memikirkanmu dalam satu hari. gio, meski prama berhasil menjadikanku istrinya. tapi dia tak berhasil menjadi seseorang yang kucintai.
gio, kamu ingat kita pernah berjanji. suatu ketika, kita akan menikah. dan aku akan berpakaian balet. kamu memainkan jarimu diatas piano, dan aku akan menari selayaknya balerina. aku masij ingat itu gio. tapi ternyata, Tuhan berkata lain.
Gio, meskipun aku tau, kamu tidak akan pernah membaca ini. tapi entah kenapa jari-jariku enggan berhenti menulis. di hari pernikahan yang justru bahagia ini. aku malah menyimpan rapat-rapat lukaku yang belum kering.
aku masih belum bisa menerima kepergianmu Gio, sama seperti aku tak mampu menerima kepergian Prama...
aku ingin bertemu kamu Gio.
aku rindu nada-nada piano yang mengalir dari jarimu.
yang mencintaimu, fesya"








Selasa, 07 Agustus 2012

senja

banyak penyair yang senang menjadikan senja sebagai perumpamaan. banyak pelukis yang jarinya juga senang menjadikan senja sebagai lukisannya. dan juga banyak, fotografer, dengan senja sebagai objeknya.
aku bukan penyair, kata-kataku, tidaklah berharga
aku bukan pula seorang pelukis, tanganku tak mampu memindahkan senja pada selembar kanvas putih.
dan juga, aku bukan seorang fotografer. yang mampu menangkap tarian senja dan menerjemahkannya pada lensa kamera.
aku hanya wanita biasa. dengan hati sederhana.
dan aku juga memiliki senja.
iya, bukan senja yang para penyair, pelukis dan fotografer itu cari.
karena senjaku, ada di matamu.
aku pernah mendengar sebuah lagu, dengan lirik "ada pelangi dimatamu"
tapi bagiku, aku lebih senang melihat senja dimatamu.
itu lebih pas. cocok dengan air mukamu yang sendu.
bagiku, senja adalah penggambaran keindahan seutuhnya.
banyak yang bilang senja itu lambang perpisahan.
langitnya yang sendu. mentari yang perlahan tenggelam. lalu apa lagi?
samar-samar, langit akan berubah hitam. lalu bulan akan memantulkan cahaya matahari,
pengganti "terang" di alam hari
sama seperti kamu. senja ku ada pada senyummu.
bersembunyi dibalik kedua matamu.
aku tak pernah mampu menemukan kata-kata yang tepat
untuk mendeskripsikan senja yang kulihat dimatamu.
dia, terlihat luar biasa.
mentari yang seakan-akan ketumpahan cat orange.
aku menemukan senja dalam matamu.
yang bisa kulihat setiap saat.
setiap waktu.
subuh. pagi. siang. sore. malam. bahkan tengah malam.
senja itu berdiam selamanya, di matamu.

Senin, 06 Agustus 2012

dia, menggantikan aku.

aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, sampai aku tau apa yang menjadi penyebab kakimu melangkah pergi meninggalkanku. selama ini, semua terlihat baik-baik saja.aku dan kamu tertawa dalam banyak kesempatan. tak jarang pula, tanganku menghapus air mata yang tengah basahi pipimu. semua kita lewati dan aku masih merasa baik-baik saja.
bersamamu aku tak pernah mau mengenal orang ketiga. atau bahkan orang lain selain kamu. hanya ada kamu dihatiku. dan dulu, kupikir hanya ada aku dihatimu.
kenangan demi kenangan mulai bermain dalam memory ingatanku. kutilik semua yang pernah kita lakukan. ada kemesraan, tawa keras, teriakan marah, bulir-bulir air mata, tarian kita dalam hujan, dan masih banyak lagi. ada rasa sesak yang tiba-tiba mengetuk pintu hatiku. bahkan sebelum dipersilahkan masuk, dengan lincahnya rasa sesak itu seketika memenuhi ruang hatiku.
apa aku yang tak pernah peka pada perubahanmu?
atau kamu yang terlalu pandai menyembunyikan semuanya?
entahlah. aku tak mampu berpikir. dan saat ini hanya mampu menyalahkan diriku. tidak kamu. tidak juga dia.
aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
telah berubahkah perasaan dalam hatimu?
telah adakah wanita lain yang berhasil menemukan celah didalam hatimu?
sekuat mungkin, aku. menjaga hatimu agar tak ada sedikitpun celah. agar tak ada tempat yang cukup untuk orang lain masuk. tapi apalah dayaku? hati itu milikmu. dan kau bebas, memasukkan siapa saja. termasuk wanita itu.
aku wanita yang kuat. tapi bukan berarti aku tak bisa menangis. tau kamu membagi cinta, itu merupakan pukulan terberat. aku tak cukup kuat, bahkan payah dalam menghadapi masalah ini.
aku menangis. aku menangis dengan suara tercekat. ada sesenggukan yang ingin keluar. tapi tertahan. ya, aku menangis tanpa suara.
aku tertipu, ternyata semua yang kuanggap baik adalah rapuh
dan sekali lagi, kedua tanganku, tak cukup kuat untuk mempertahankannya sendirian
perlahan, aku mulai mengerti. kamu, bosan denganku
terlihat menyedihkan? jangan salah ini MENYAKITKAN. saat aku menangis dan hanya tanganku sendiri yang menghapusnya. tak ada lagi kamu. tak ada lagi pelukanmu.
kini semua yang jadi milikku berpindah ke tangannnya. aku tersayat, melihat kamu dan dia tertawa mesra. kamu melangkah pasti meninggalkan aku dengan tanganmu memeluk dia.
kamu dengan bangga, setelah memporak-porandakan hatiku, pergi dengan dia yang tak pernah aku kenal.
apa aku yang bersalah? atau kamu yang tak bisa menjaga hatimu.
aku meringis kesakitan, melihat kamu dan dia yang kini menggantikan posisi DI SAMPINGMU, DAN DIHATIMU.
aku terdiam, melihat kamu membangun hubungan, dan pondasinya adalah air mata dan lukaku.
aku mengerang. berteriak, tersaruk-saruk melewati malam yang seakan ingin membunuhku dengan sepinya.
aku tak mengerti.
yang aku tau, ini terlalu sakit...


Minggu, 05 Agustus 2012

aku merindukanmu

kepada kamu,
jika saja aku Tuhan, akan kuberikan seluruh isi dunia ini hanya padamu. tapi tidak dengan wanita. aku ingin menjadi satu-satunya wanita dalam hidupmu. 
aku ingin menjadi yang terutama dalam hidupku. Tuhan? kau lupa kalau aku sedang berangan-angan menjadi Tuhan?
buatku, kamu adalah godaan terbesar didunia ini. ada beberapa lelaki yang memaksa menggantikan posisimu di hatiku semenjak kau pergi. tapi mereka kesulitan mengambil hatiku. ya, Tepat! karena hatiku ada pada kamu. dan kamu, sampai saat ini belum juga mengembalikannya.
kumohon! jangan egois. berhentilah menyiksaku. aku sangat payah dalam hal melupakanmu. aku merasa sangat bodoh harus membohongi perasaanku dan pura-pura tidak membutuhkanmu. omong kosong macam apa lagi ini? 
aku terlalu lemah untuk menolak pelukanmu. apa yang bisa kulakukan hanya berandai-andai menjadi Tuhan. dengan gampangnya menjangkaumu lewat tangan. jarak bukan lagi hal yang harus kutakutkan.
aku terlalu merindukanmu.
masih merindukanmu.
:(

Sabtu, 04 Agustus 2012

aku merelakan diri mencintaimu,
meski itu berarti aku melukai hatiku.
dengan tabah, 
aku belajar mencintai kamu

semua orang mampu mencintaimu
tapi hanya aku..
hanya aku yang masih mau mencintaimu
bahkan saat hatimu mencintai wanita lain

aku rela di tiap ingatanku
hanya ada nama dan wajahmu yang membekas
aku mencintaimu
meski hanya dapat memiliki sosokmu didalam pikiranku

sisa rindu berubah menjadi titik titik air mata
aku meluputkan semua pengertian cinta
bagiku
mencintai adalah melihatmu bahagia
meski, 
aku harus sadar, 
aku hanya bisa melihatmu
bukan sumber kebahagiaanmu

tak pernah ada waktu yang tepat untuk mencintaimu
bagiku waktu adalah jahat
saat serpihannya yang tajam, perlahan-lahan
mulai merobek
jahitan-jahitan pertemuan kita.
lalu kita berpisah

aku masih mencintaimu
dalam diam
dan aku masih menunggu
waktu yang tepat.
dimana mungkin,
cintaku yang akan berbicara padamu..

Jumat, 03 Agustus 2012

pupus...

aku selalu senang memeluk. meski yang kupeluk bukan kamu. tapi bayanganmu.
harus kusalahkan siapa jika rinduku ini terus meluap? dan hatiku tak mampu menampungnya?
lalu memeluk bayanganmu menjadi kebiasaanku.
rutinitas yang kujalani dengan air mata bahagia.
aku selalu merindukan kamu
disela-sela rasa sakit yang menderaku karena tau hanya aku yang merindukanmu.
segala sesuatu yang sepihak itu memang selalu tidak mengenakkan ya? termasuk, ketika sedang merindukan.
tulisan ini bukan tentang patah hati. tapi tentang bagaimana aku memaknai bayanganmu dalam sebuah kerinduan yang amat pekat.aku dan kamu terpisah jarak yang begitu jauh.
mungkin hanya bagiku, jarak itu terasa jauh. karena kamu tak pernah merasakan apa-apa.
iya, mungkin ini tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. aku tak tau, cintamu bertepuk dengan siapa, tapi yang pasti bukan dengan cintaku.
jauh darimu, itu menyiksa, dekat denganmu aku meradang.
aku bisa memperhatikan kamu dari jauh. aku bisa mengekor setiap aktivitas yang kamu lakukan.
tapi lidahku kelu. aku bahkan tak berani memanggil namamu.
sebisa mungkin kugunakan sarana atau perantara agar aku mampu berinteraksi secara singkat hanya untuk menedapatkan beberapa potong kata yang sukses membuatku mimpi indah.
lagi-lagi. cintaku yang bertepuk sebelah tangan ini, kemudian menepuk pipiku. setidaknya untuk membuatku bangun dari mimpi dan menghadapi kenyataan tentang takdir Tuhan yang arusnya terlalu kuat untuk dilawan.
lalu aku terperanjat, mendapati hatimu terjerat oleh hati lain. lagi-lagi bukan hatiku yang membuat mu bahagia. ada rasa sedih yang menelusup begitu dalam, karena bukan aku, bukan sosok ku yang bisa kamu terima dan membuatmu bahagia.
maaf, aku bukan dia. dia yang lebih cantik, dan dia yang mungkin lebih sempurna dari aku,
aku mencintaimu dengan sederhana, tapi melibatkan seluruh hati dan perasaanku.
aku senang sekali bermain diantara tetes air mata. aku senang menebak apa yang akan dirasakan hatiku, saat melihat kamu bahagia, tapi sayangnya bukan aku yang membahagiakanmu. bukan aku yang berada disampingmu.
kenapa harus dia? kenapa harus dia yang kau cari saat penat menganggumu? aku meraung dalam tangisku, berteriak-teriak pada Tuhan dalam seluruh doaku.
tapi aku terlalu lemah. lagi-lagi aku hanya boneka, dan Tuhan dalangnya. aku hanya mampu mengikuti skenario yang ada. alur yang tak bisa lagi dirubah. aku tak punya hak, untuk mencoret nama wanita itu dalam cerita kehidupanmu.
aku tidak pernah rela. aku bukan tak ingin kamu bahagia. aku hanya ingin, akulah alasanmu bahagia. aku hanya ingin akulah alasan sederhana, saat kau berkata "aku ingin hidup selamanya"
tapi sepertinya aku benar-benar harus mengubur mimpiku, bahkan sebelum mereka mati.
aku takut, kenyataanku ternyata hanya mimpi. aku harus cepat-cepat bangun. dari cerita-cerita yang kususun rapi antara aku dan kamu. Aku tak pernah merencanakan kehadiran dia dalam cerita kita.
Tapi kenapa? tiba-tiba dia malah menjadi pemeran wanita utama, bersanding denganmu. lalu aku? hanya figuran yang berseliweran, tak dianggap dan tak diperhatikan.
untuk pertama kalinya!! AKU BENCI MENULIS CERITA CINTA. bagaimana mungkin, aku yang seharusnya aktris utama, tiba-tiba harus terdepak jauh?
entah, ingin kusebut apa ini. ketidakadilan? naif...
aku hanya benci pemerannya. wanita itu. iya, itu saja.


Rabu, 01 Agustus 2012

aku mencintaimu dengan sederhana,

aku mencintaimu dengan sederhana,
seperti sepasang lensa tebal yang melindungi dan membantu matamu membaca.
aku mencintaimu dengan sederhana,
seperti doa yang kau ucap, berlari kencang lalu menyampaikan semua maksud hatimu pada Tuhan
aku mencintaimu dengan sederhana
seperti sebuah senyum tulus yang terbentuk dari ujung bibirmu.
aku mencintaimu dengan sederhana
seperti saat telingaku dengan bahagia mendengar alunan nada yang berhembus indah dari pita suaramu.
aku mencintai kesederhanaanmu,
sebuah pelukan yang tak terlalu erat, namun terasa hangat
sebuah senyum yang jarang tersungging, namun terlihat manis.
beberapa kata yang beruntung keluar dari bibirmu, namun terdengar indah.
aku mencintai kamu dengan sederhana....