#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Jumat, 30 Januari 2015

tiga puluh satuku yang ke dua puluh

makassar 31 Januari 2014

teruntuk yang spesial bagiku.. kamu

sebenarnya aku benar-benar kehabisan kata-kata.. aku benar-benar tidak tahu harus menuliskan apa padamu.

sekali lagi karena hampir setiap waktu ku habiskan bersamamu, rasanya itupun belum cukup sehingga aku mengajak diriku konsisten menuliskan surat cinta untukmu..

tepat pukul 00.00 malam tadi... waktu seakan berlari menyeretku. usiaku sudah mengecap kepala dua. aku merayakan 31 januari ku yang ke 20 kalinya.. dan bisa jadi, ini adalah 31 januari yang paling berkesan setelah 31 januariku yang ke 8.

banyak hal yang berputar di kepalaku.. sehari sebelum ulang tahunku, kupikir akan kulewati dengan biasa saja. datar. tanpa ada sesuatu yang begitu penting untuk diingat selain mengucap syukur karena Tuhan masih memberiku kesempatan untuk tetap berjuang di dunia ini.

meski kusadari, kehadiranmu pun sudah cukup untuk membuat hari ulang tahunku tidak terasa sepi. banyak orang penting yang bermunculan dalam pikiranku. ayah, ibu, teman-teman, yang membuat aku tersenyum lalu bersyukur memiliki mereka.....

kemudian.. pikiranku berhenti pada namamu.. yah benar... kamu

dua puluh tahun dalam hidupku, aku pernah mengalami dua tahun yang begitu berantakan, dimana kesedihan tak berhenti mengikuti dan kesepian terus mencekik, bahkan cinta tak lagi menjadi sesuatu yang menarik untuk hatiku kejar..

di masa itu, hidupku seperti sebuah botol kosong yang mengapung-apung ditengah lautan. sepi, sendiri, dan tak tahu jalan pulang. aku tidak bermaksud untuk melebih-lebihkan, tapi kau boleh tanya pada orang-orang yang pernah begitu rusak cintanya dan hatinya babak belur habis terluka.
itu sebabnya.. aku membentengi hatiku kuat-kuat, aku menutup diri rapat-rapat, agar tak satupun mampu mendekat.

lalu itu kamu...yang tiba-tiba saja masuk dalam kehidupanku
kau ajak aku mulai berani untuk menyentuh bahagia, kau buat senyum baru di bibirku tanpa bermaksud untuk mencari senyumku yang lama, kau buat aku merasakan riak-riak rindu yang semakin hari semakin kusadari, kau yakinkan aku tentang harapan, hanya melalui pesan singkat dan perhatian kecil yang dulu sempat tak ku anggap.

mulai dari situ aku mulai mempertimbangkan kehadiranmu, aku mulai berani untuk melemahkan pertahananku, sampai akhirnya aku menyerah pada kamu, yang mampu meyakinkanku bahwa hatiku masih bisa pulih meski sudah terlalu hancur.

kamu mengembalikan ingatanku,tentang bagaimana cara tertawa lepas tanpa ada yang tertahan. karena bersamamu aku kembali merasakan detak jantung yang meletup-letup.

kamu pernah berjanji, bahwa pada tahun ini, aku akan merayakan 31 januariku yang ke duapuluh dengan berbeda...

lalu kutemui kau disana. kau yang membuat semuanya berbeda.
lalu kutemui bahwa diriku bahagia bersamamu..

tiga puluh satuku yang ke dua puluh, kulewati bersamamu.

terimakasih untuk hadirmu, terimakasih karena sudah membuatku benar-benar menginjakkan kaki di usia ke 20 dengan bahagia.
terimakasih telah memastikan aku terus tersenyum disepanjang perayaan ulang tahunku..


aku mencintaimu dengan sederhana,
sesederhana menarik napas dalam-dalam

sesederhana pelukanmu yang terlalu erat

aku berulang tahun yang ke dua puluh, tepat saat kau membuat hatiku jatuh.

terimakasih untuk semua kejutannya,
terimakasih untuk semua usaha yang sudah kamu lakukan...


aku mencintaimu..


yours

Stephanie Litha

Kamis, 29 Januari 2015

surat cinta untuk yang tercinta

makassar, 30 januari 2015

untukmu..


hahahaha seharusnya aku tak perlu mengirimimu surat, sebab hampir setiap hari kita berkomunikasi, tapi tidak apa-apa.. aku sudah berjanji belajar konsisten menulis surat 30 hari nonstop untukmu..aku baru aja menutup telpon darimu di seberang sana. baru saja kita selesai bertukar cerita, rindu sudah kembali membuncah di hatiku. kamu memang pria yang punya bakat untuk dirindukan..

hari pertama menulis surat cinta ini kutujukan kepadamu. lelaki yang belum lama ini terus menggengam tanganku dan berusaha menopangku di tengah melelahkannya hidupku akhir-akhir ini..

sebenarnya ada begitu banyak hal yang ingin kusampaikan, bahkan 30 hari menulis suratpun mungkin tidak akan cukup untuk menceritakan betapa aku bersyukur memilikimu.

aku tidak bisa tidak tersenyum membaca pesan singkat darimu, aku tidak bisa tidak mendengar kabarmu, aku seperti ingin menarikmu lalu memelukmu sampai kelelahan. aku selalu ingin melewati semua hal bersamamu. aku tidak berlebihan kan?

sering kukatakan bahwa aku jatuh cinta?
sering kukatakan bahwa aku menyukaimu?

percayalah sayang, meski saat mengatakannya aku tertawa...

bukan karena aku tak serius

tapi aku terlalu bahagia bersamamu.

untukmu yang (kudoakan) akan selalu bersamaku

aku jatuh cinta.. dengan terlalu


tunggu suratku selanjutnya ya :)

yours


stephanie litha