#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Rabu, 30 Januari 2013

kepada diri sendiri


halo diri sendiri, beberapa jam lagi, usiamu akan bertambah menjadi 18 tahun !
jadi, bagaimana rasanya menjadi remaja tanggung? sudah aku tau kau lelah, bosan, dan cintamu selalu bertepuk sebelah tangan ya? hahah ijinkan aku menertawaimu ya ! :p

selamat ulang tahun ya,
karena tau tak akan ada yang mengucapkan, jadi kau harus melakukannya sendiri. kasian, sudah nasib jomblo bukan?
tapi tenanglah, jomblo bukan berarti sepi kan? #shitJombloSays masih ada mama papa, teman-teman kampus, teman-teman gereja, dan banyak lagi,
tak harus kekasih kan?
mana tau bosse dan seluruh crew #30HariMenulisSuratCinta mengucapkan selamat ulang tahun padaamu besok hari?
sekali lagi, dari diri sendiri dan untuk diri sendiri,
SELAMAT ULANG TAHUN, semua yang terbaik disiapkan untuk masa depanmu, dan setiap yang menjadi "semoga" di doa temanmu, jika itu baik, Tuhan akan memberikannya dalam hidupmu.

aku stephanie litha, mengucapkan ulang tahun kepada si gadis sok kuat yang rapuh, stephanie litha :*
hey diri sendiri, aku mencintaimu ! :)


Selasa, 29 Januari 2013

Makassarku, coba lihat dirimu kini...

untuk makassarku,
umurmu sudah berapa sekarang? 405 tahun ya? maaf jika salah.  diusiamu yang cukup renta ini, kamu terlihat muda. ibarat seorang ibu yang mati-matian memakai cream apapun agar terus terlihat cantik, seperti itulah kini dirimu makassarku.
banyak bangunan pencakar langit yang menjulang tinggi, jejeran perumahan, mall, dan yang sekarang ini mulai akrab denganmu, adalah macet.
buka, aku bukan tidak setuju dengan kehadiran bangunan moderen itu, aku hanya sedih, kenapa, mereka memolesmu sedimikian rupa, tapi pada akhirnya kamu juga yang sakit dan terkena imbasnya.
kemana semua pepohonan rimbun tempatku bermain? sawah hijau tempatku bercengkrama dengan beberapa teman kecilku? tanah lapang tempatku menerbangkan mimpi bersama layanganku? semua tidak ada lagi, semua telah berubah, sawah yang timbun dan dijadikan perumahan. lapangan yang dibanguni mini market, juga pepohonan yang ikut ditebang lagi-lagi hanya untuk perumahan, tahukah kau makassar? wajah alamimu tak ada lagi, hilang ditelan modernisasi. lalu kamu, menjadi cantik seperti gadis desa yang adaptasi untuk hidup dikota.
makassar, banjir mulai akrab padamu, apalagi menjelang musim hujan seperti ini. dulu.. iya dulu.. kamu ingat? mau hujan sederas apapun, daerah sekitar rumahku jarang banjir kan? tapi lihat sekarang, hanya digur sebentar rumah-rumah tetanggaku sudah kedatangan tamu banjir.
makassar, aku sering membaca tulisan di beberapa sudut kota "MAKASSAR MENUJU KOTA DUNIA" tapi apakah kamu benar-benar menjadi kota dunia? awalnya kupikir pasti bisa, tapi ternyata kau hanya mewarisi bagian negatif dari kota dunia itu saja, banjir, macet, dan sederet hal yang benci harus kuakui didepan orang lain yang tak berasal dari kamu.
makassarku, banggakah kamu yang sedang dipoles untuk menjadi kota dunia? tidakkah kamu rindu akan rimbunnya pepohonan alami yang menghiasimu? tidakkah kamu benci malah harus bertemu banjir setiap kali hujan?
makassarku, seperti seorang anak mencintai orang tuanya, akupun mencintaimu. karena kamu menjadi saksi aku lahir, tumbuh dan berkembang. karena kamu yang memberiku udara segar, kulit hitam legam sewaktu kecil, dan bau matahari dari rambutku yang mulai menguning karena terus diterpa sinar terik mentarimu
makassarku, apapun wajahmu sekarang aku tetap mencintaimu, meski akupun tak menampik ingin meradang melihat "mereka" yang seharusnya menatamu menjadi lebih baik, malah memolesmu secara berlebihan, sehingga perlahan, identitasmu mulai terasa pudar bahkan menghilang.
makassarku, bagaimanapun nantinya, tetaplah berjuang dalam rentamu. tetaplah hidup, tetaplah bertahan, dan saksikan anak cucuku bertumbuh dibawah naungan langitmu.

Senin, 28 Januari 2013

kepada mama yang suka mengomel

kemarin aku terlalu sibuk mengirimi seseorang rangkaian kata, dan aku lupa, bahwa ada yang lebih berhak mendapat sepucuk surat ini. walau mungkin, aku tak akan berani memperlihatkan surat ini secara utuh padamu.
ma,
akhir-akhir ini baru kuperhatikan sosokmu. tubuhmu yang mulai lemah tapi tetap bersemangat. senyummu yang mulai pudar, tapi tetap berusaha bersinar. lelahmu yang kini kian menumpuk, tapi tetap semangat untuk kami anak-anakmu.
ma.. aku tidak tau nantinya ujung dari surat ini akan seperti apa, rasa terima kasih, atau permintaan maaf? atau yang kedua-duanya?
maafkan anakmu yang bandel ini ma, yang terlalu sibuk diluar, jarang punya waktu lagi untukmu. akhir-akhir ini, kau mengerjakan semuanya sendiri. ma, maafkan aku. rasa malas sangat menggerogotiku, sementara kamu yang seharusnya beristirahat, malah mengerjakan semua pekerjaan yang harusnya jadi bagianku.
ma, terimakasih, aku tidak tau harus menulis apa. 
entah kenapa, aku sangat ingin memelukmu, sayangnya aku tak berani melakukannya ketika kau sedang bekerja, bisa-bisa kau mengomel karena aku mengganggumu ! hahaha..
ma, terima kasih untuk semua yang sudah kau berikan. omelanmu, aku mulai merindukannya. tapi setiap kali kau marah, satu kerutan bertambah lagi di wajahmu.saranku, berhentilah mengomel, aku takut nanti kau malah hipertensi.
ma, walaupun begitu, telingaku tidak menjadi tuli karena omelanmu, justru jalan hidupku yang terus berjalan baik karena omelanmu itu
terima kasih ma, untuk semua yang kau lakukan, dan maaf untuk semua hal menyakitkan yang sudah kulakukan.
sudah dulu ya ma! aku mau pergi kuliah.,

salam sayang
your little daughter 
"vani"

Jumat, 25 Januari 2013

Duh ! Sepertinya Aku Mencintaimu

dear kamu,
awalnya, senyummu, tawamu, sapa lembutmu, tak berarti apa-apa bagiku. semua mengalir begitu saja, saat beberapa kali pertemuan kita di beberapa tempat yang masih sering kulewati, meski tanpamu. kita bercanda, tertawa, bahagia. lalu diam-diam perasaan yang entah apa itu menelusup dibalik hatiku. ini cinta? ah rasanya terlalu cepat, tapi memang sejak kebersamaan itu, aku jadi sering tersenyum sendiri mengingat-ingat kamu, dan semua tawa yang sudah tercipta dari kebersamaan kita. lucu yah? 

tatapan matamu, mulai menjadi hal yang tak biasa bagiku. aku mulai sering mengalihkan pandangan kalau tiba-tiba saja kita bertubruk mata. menunduk, lalu melihat ke arah lain. aku mulai salah tingkah didepanmu. pipiku mulai merekah bersemu merah ketika senyummu yang tipis itu menyembul. cara mu berbicara, caramu melihatku, caramu membuatku nyaman. aku lupa sejak kapan semua percakapan biasa kita menjadi begitu penting. sms-sms mu yang tak kunjung kuhapus, riuh meminta dibaca saat aku rindu. semua hal yang begitu biasa, perlahan jadi terasa begitu indah. aku ragu, apa ini benar cinta?

lalu secara sadar atau tidak sadar, aku mulai memperhatikanmu. aku mulai mencari cara agar kita bisa terus bertemu setiap hari, tak perlu mengobrol cukup dengan melihat senyummu, rinduku terobati. perlahan-lahan, mencari tau tentangmu,  dan memperhatikanmu mulai jadi semacam kebiasaan bagiku. kusebut namamu dalam setiap doaku. diam-diam aku senang menulis tentang kamu, seperti surat cinta ini. malam sebelum tidur, kuminta pada Tuhan yang baik untuk menghadirkanmu dalam mimpi, agar sejenak, pelukan hangatmu menemali gelapku untuk sampai pada fajar. terasa berlebihan? aku tidak tau. yang aku tau, aku bahagia dengan semua ini.

setiap kali bertemu pandang denganmu, aku merasa semua kata yang seharusnya lancar keluar dari bibirku, harus tercekat ditenggorokan lalu kembali kutelan. lidahku kelu. beku. aku selalu salah tingkah didepanmu. berusaha menarik perhatianmu dengan cara tolol dan bodoh. hahaha, aku menjadi begitu bodoh karena cinta.

jadi, sepertinya aku mencintaimu.
mungkin.. hanya mungkin.. aku masih polos untuk menyebut ini cinta
tapi terlalu kalau ini hanya sebuah kekaguman belaka.

duh ! sepertinya aku jatuh cinta pada kamu
pada setiap perhatian sederhanamu
pada setiap hiburanmu saat aku tengah bingung
pada setiap cara-caramuu untuk mengubah air mataku menjadi tawa.

aku tidak tau sejak kapan cinta ini muncul. tapi sepertinya ini sudah jelas, aku jatuh cinta padamu. :)

Kamis, 24 Januari 2013

dear Ganteng :*

Kemarin kak @ikavuje mengomentari blog ku, katanya kenapa aku sedih terus? mungkin dia berpikir bahwa jatuh cinta padamu itu menyedihkanku. ah.. hahaha tidak, bukannya aku tidak bahagia, aku cukup bahagia mencintaimu walaupun kamu tidak tau itu. hahaha.

pipiku merona merah saat menulis ini. mengingat-ingat setiap kenangan manis yang sudah kita lewati. kamu yng mondar mandir di depan penginapanku, kamu yang mengulurkan tanganmu untuk memberi roti padaku, kamu yang tersenyum manis, kamu yang membuat hari-hariku menjadi berwarna dan tidak lagi abu-abu.


pertama, tak bosan-bosannya kutuliskan bahwa aku begitu menyukai matamu. entah kenapa matamu selalu punya daya tarik sendiri. ingat waktu pertama kali kita berbicara? aku jatuh cinta pada matamu. tenang. dan mengagumkan.

kedua, aku suka sekali kamu yang tersenyum tipis. awalnya kupikir kau pelit senyum. ternyata, senyum mu memang cuma segitu. iya. tipis. misterius. dan membuat penasaran. semua yang ada pada dirimu memang selalu memikat kan, ganteng?

ketiga, aku juga suka kamu yang cuek. yang nerd. yang terlalu serius. aaahhh... kamu ini. pria yang aku cari, tapi pertanyaannya, apa kamu juga mencari wanita sepertiku? kamu sempurna bagi sebagian wanita, sementara aku? ah sudahlah...

malam itu, aku lihat kamu sedang berdoa. dalam keadaan mata tertutup, senyum simpul yang tipis. itu kan memang khas air mukamu. wajahmu berseri sekali nerd. ingin sekali ku kecup senyum dan kedua pipimu itu. mereka menarik sekali. lagi dan lagi, konsentrasiku terbuyarkan gara-gara kamu, kamu ini senang sekali ya bermain di pikiranku, dan mendominasi setiap pandanganku. atau aku saja yang terlalu banyak melibatkan perasaan dalam pertemuan tak sengaja yang Tuhan rancang begitu indah ini? ah sudahlah... rencana Tuhan kan memang selalu tak tertebak. bagaimana mungkin DIA menghadirkanmu saat tau aku sedang hancur oleh lelaki lain? lucu kan? aku selalu berharap Tuhan akan menciptakan kebetulan-kebetulan lain yang jauuuuh lebih banyak, agar aku dan kamu bisa semakin sering bertemu.

ganteng, berani sekali kamu masuki hidupku. beri banyak warna. beri banyak tawa. beri banyak teriakan-teriakan kecil. ucapan spontan. senyum malu. wajah yang memerah. dan banyak lagi. 3 hari bersamamu (secara tidak langsung) tak membuat ekor mataku lelah untuk selalu memperhatikan gerak-gerikmu. semua sudah menjadi suatu kewajiban. dimana kamu, disana aku. iya aku selalu memaksa untuk "terlihat" dimatamu. aku selalu memaksa untuk dekat denganmu. aku selalu memaksa agar aku mampu mendapat secuil perhatianmu. atau tatapan "bertanya" mu pun akan kuterima. intinya, kamu menjadi "matahari" dalam tata surya kehidupanku.semuanya berpusat padamu.

aku selalu berteriak histeris ketika melihatmu. salah tingkah. bersikap bodoh. dan banyak melakukan hal konyol yang tak seharusnya dilakukan oleh seorang wanita ketika menemui pujaannya. aku lebih suka mengamatimu dalam diam. aku lebih tenang memperhatikan senyum dalam sepi... saat ada kamu, aku menghindar. aku takut meneteskan air mata ketika menatapmu terlalu dekat. suaraku tercekat ketika harus memulai obrolan denganmu (sendiri), aku kehabisan kata-kata dan sikap untuk menunjukkan betapa sayang aku padamu. ini aku. apa adanya. aku sayang kamu.

malam itu, kamu terlihat begitu ganteng dengan T-shirt polos mu berwarna hitam. masih dengan senyum tipis yang khas, kamu memberikan roti untukku. lagi-lagi, mati-matian kutahan suaraku agar tak berteriak ditengah keramaian seperti itu. ganteng, kamu tau sekali bagaimana membuat jantungku loncat-loncat. kuberikan senyum kecut padamu. bukan, aku bukan tak suka. tapi tak sanggup menatapmu berlama-lama. air mata mengantri diujung mataku. minta dibebaskan. bahkan perlakuan sederhanamu pun jadi sesuatu yang begitu manis buatku.

ganteng, aku selalu berdoa pada Tuhan. untuk menciptakan Rencana indah, dan kita menjadi sepasang kekasih. sepasang kekasih yang mampu saling mendoakan, mampun saling mendukung, mampu membatasi cemburu, dan mampu menjadi contoh bagi siapapun. permintaanku tidaklah sulit, aku cuma minta pada Tuhan agar Dia menempatkanku disisimu, selamanya.
agar lenganku mampu merangkulmu ketika tubuh tegap dan kokohmu sedang lemah,
agar kedua tanganku mampu menghapus air mata nakal yang berani meluncur keluar dari mata indahmu,
agar bibirku mampu mengecup keningmu yang sering berkerut karena terlalu banyak berpikir
agar lidahku mampu mengucap kata-kata yang bisa mengembalikan senyummu ketika sedang kalut
agar mataku mampu mengawasi gerak-gerikmu ketika kamu sedang sibuk dan butuh diperhatikan,
dan agar air mata, sepasang lengan, dan lutut yang bertelut milikku, mampu mendoakanmu, kapapun, dimanapun, pada Tuhan yang sudah mau menempatkanku disisimu ganteng.
aku ingin menjadi seseorang yang mampu membuatmu merasa bersyukur pada Tuhan dalam keadaan apapun, karena telah memiliki ku.
ganteng,
semoga Tuhan mendengar namamu yang selalu terselip disetiap doaku




with love






stephanie...

Rabu, 23 Januari 2013

seperti yang kau minta

saat menulis tulisan ini, lagu chrisye-seperti yang kau minta terus menerus terputar di playlistku. entah kenapa, lagu ini sudah menampar aku sesakit yang dia bisa, seandainya kamu membaca ini, aku yakin bahwa yang aku maksud "kamu" adalah kamu yang sedang membaca surat ini. 

Maafkan aku tak bisa memahami maksud amarahmu, 
Membaca dan mengerti isi hatimu. 


selamat pagi, teruntuk kamu, pagi ini mengawali hariku, setelah berlutut pada Tuhan untuk memberkati hariku, aku juga berdoa untuk kamu, dan untuk kekasihmu disana. setelah itu, hal kedua yang ingin aku lakukan padamu, adalah minta maaf atas segala kebodohanku yang tak bisa menerjemahkan setiap sikapmu selama ini, dimana kamu sudah terlalu jauh menghindariku. maafkan aku, aku tak pernah sadar dan mengerti bahwa hatimu, memang tak pernah ada untukku.

Ampuni aku yang telah memasuki kehidupan kalian, 
Mencoba mencari celah dalam hatimu 

maafkan aku yang telah memasuki kehidupan kalian. maafkan aku yang seolah-olah tidak sadar telah terlalu jauh berusaha untuk merebut kamu dari dia. maafkan aku mencoba mencari celah dari hatimu, padahal kutau kau adalah pria setia, tak tak akan memberi tempat kedua. tapi entah kenapa aku tetap saja berusaha. apa ini salah? apa ini bodoh? aku hanya mencoba mempertahankan kamu sayang, kamu yang bahkan belum kumiliki.

Aku tau ku takkan bisa menjadi seperti yang engkau minta,
Namun selama nafas berhembus aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta 

Aku tau dia yang bisa menjadi seperti yang engkau minta,
Namun selama aku bernyawa aku kan mencoba menjadi seperti yang kau minta

akhirnya, aku hanya bisa berusaha menjadi seperti apa yang kau minta, aku tidak benar-benar yakin bahwa aku bisa. karena aku, adalah diriku. dan tak bisa kupaksa diriku untuk melakukan beberapa hal yang memang tak mampu untuk kulakukan. tapi aku masih disini, berusaha melakukan yang terbaik untuk kamu. berusaha memberi yang terbaik untuk kamu. walaupun mungkin selamanya aku tak akan bisa menyentuh hatimu, tapi, tanganku akan selamanya siap menghapus air matamu, bibirku akan selamanya siap mengecup keningmu, lenganku akan selamanya siap merangkulmu, kakiku akan selamanya melangkah untuk mencari kebahagiaanmu, mataku akan senantiasa menatapmu penuh cinta, dan kepalaku akan selalu memikirkan cara terbaik untuk terus menjaga senyum dibibirmu. bukan, aku bukan sedang berjanji, karena ini sudah kulakukan sedari dulu, ketika aku jatuh cinta padamu.
sekali lagi, kepada kamu, maafkan aku.


Senin, 21 Januari 2013

jadi, apa kabar kamu?


selamat sore, kamu senja dilangit memoryku.
seperti senja yang sudah sudah, kamu selalu hadir bersama bias bias cahayanya yang menarik perhatian. bayangmu menyelinap masuk pada tarian perpisahan yang dipentaskan sang mentari padaku.
ya, ini masih tentang kamu yang tak pernah terhapus dalam laci-laci ingatanku. sedang apa disana? boleh kutebak? apa kamu juga merindukanku? ah sudahlah aku mugkin terlalu berharap untuk hal yang satu ini. aku mungkin terlalu mengada-ada untuk sebuah kenyataan bahwa kita saling merindukan. yang ada hanya aku yang merindukanmu. ya, hanya satu pihak, dan lagi lagi itu aku.
jadi apa kabar kamu? sedang termenung memandangi senja sama sepertiku? atau sedang sibuk bersama wanita baru yang telah mengisi setiap kekosonganmu yang tak pernah mampu kuisi? lagi lagi, pertanyaan yang kujawab sendiri itu berlalu diserap cahaya senja yang semakin rumit.
jadi apa kabar kamu? apa sedag mengingat-ingat setiap kebahagiaan kecil yang pernah kita ciptakan bersama? atau air mata yang berjatuhan ketika kita sedang bertengkar? aku rindu sekali masa itu. masa dimana aku menjadi satu-satunya dan kamu menjadi yang pertama untuk teakhir kalinya.
jadi, apa kabar kamu? ini sudah pertanyaan ketiga, dan jawabanya masih tetap aku yang mereka-reka. sesungguhnya aku rindu mendengar suaramu. aku rindu menatap senyummu. aku rindu setiap gelak tawa yang tercipta dari canda kecil kita, aku rindu setiap hal yang membuatmu merindukanku.
senja semakin pudar, aku masih disini. terpaku oleh kenangan masa lalu yang begitu kuat denganmu.
sementara kamu? keberadaanmu pun tak lagi kuketahui. bisa saja kau sedang melihat senja yang sama denganku. senja yang mengabu tanpa ada kamu disampingku. bangku kananku kosong. aku tak lengkap. tawaku hampa, aku tak bahagia. air mataku beku, aku tak tau cara menangis tanpa ada tanganmu yang menghapus letup-letup emosi pada air yang mengalir bebeas pada pipiku.
lalu apa kerinduan yang pekat ini hanya meracuniku? hanya jadi milikku? 
apa setiap rasa sesak yang tercipta dari kerinduan ini hanya aku yang rasa? sementara kamu tak lagi ingat bagaimana itu sesak? 
aku tak lagi tau dimana hatimu terletak. tapi, kalau kau membaca ini, mungkin aku masih sibuk menjaga hatiku yang sudah retak.

Sabtu, 19 Januari 2013

kepada kamu di dua tahun lalu, Hujan dan sisa sisa kenangan kita

hari ini, aku sedang berada dikampus, terkurung deras hujan yang menciptakan suasana sedu sedan. aku berbicara tentang kenangan yang masih saja bertahan kuat dalam sesuatu yang kusebut ingatan. kepada kamu. bukan, bukan kamu yang ini, tapi kamu yang itu.
kamu yang 2 tahun lalu, datang dengan cinta dan mengajariku apa itu kebahagiaan.
kamu yang menunjukkanku, bahwa berjuang untuk cinta memang tak pernah mudah, malah menyakitkan.
kamu yang tidak pernah dengan sungkan dan malu, menemaniku berlari dibawah naungan hujan.
lalu kita memercikkan kenangan, sekali lagi, kamu tak akan terlupakan.
kepada kamu yang dua tahun lalu masih berada digenggamanku,
masih berani bertahan meski yang harus kita lewati apa itu bahaya.
kepada kamu yang pernah menggenggam tanganku melewati gerimis senja,
aku rindu.
sudah dua tahun lalu, tapi aku juga belum bisa membiarkan itu semua berlalu.
setiap hujan yang hadir, diikuti oleh sisa-sisa kenangan kita yang dulu sempat pudar, tapi tak hilang dari ingatan.
tentang bagaimana jari-jari kita bertemu,
tentang bagaimana kita saling menguatkan lewat rindu,
tentang bagaimana bayanganmu mengambil peranan utama dalam setiap tidur malamku.
aku sempat ingin lupa, karena kenangan ini, sudah bertahan terlalu lama.
aku sempat ingin merubah, karena semuanya tak lagi bisa seperti sediakala.
namu, kuatku untuk merubah, terlalu kecil untuk kenangan yang terlalu berakar kuat.
bukan, bukan..
aku bukan ingin memintamu kembali.
karena caramu meninggalkanku, terlalu sakit, dan aku tak ingin lagi itu semua terulang.
masih kepada kamu di dua tahun lalu,
ini hanya tentang rindu,
dan pesona kenangan yang semakin menguat.
berbahagialah disana, sampai atau tidak sampai, hari ini kukirim rinduku.
tapi hanya untuk hari ini,
semoga besok, tidak kamu lagi.
kepada kamu di dua tahun lalu, 
padamu, saya rindu.
selamat menikmati sisa kenangan kita saat hujan turun ! :)

aku menyerah.

selamat pagi pada kamu yang mungkin tak akan pernah membaca ini.

rintik hujan yang lembut masih menari ketika aku menulis ini, beberapa dari mereka malah melengket dijendela kamarku dan berusaha untuk tau aku menulis apa lagi tentang kamu, ini surat cinta yang ke enam, seharusnya kemarin aku mengirimkanmu surat kaleng, tapi karena begitu banyak pertimbangan, maka akhirnya tidak jadi kukirimkan.

sampai pada paragraf ini, sebenarnya aku tidak tau apa yang ingin aku tuliskan lagi. sakit hati perlahan membuncah dari dadaku, ada sesak yang menyelimuti paru-paruku. tapi aku akan berusaha menyelesaikan tulisan ini walau mungkin tak akan  terbaca olehmu.

aku mengehela napas sembari berpikir apa yang akan kukatakan pada kamu. pertama, mungkin aku akan minta maaf, minta maaf karena aku telah begitu lancang jatuh cinta pada kamu. minta maaf karena aku berharap dari setiap kebersamaan kita, minta maaf karena aku telah begitu berani memasuki kehidupanmu. aku minta maaf untuk semua itu.

kemarin, akhirnya aku jujur pada perempuan itu, perempuan yang menjadi kekasihmu. perempuan yang serupa malaikat itu memang baik sekali, senyumnya meneduhkan, pandangannya menenangkan, setelah berbicara dari hati kehati dengan dia, aku menemukan alasan kenapa kamu, lelaki yang kucintai, begitu jatuh cinta pada perempuan itu, ya karena dia begitu baik. dan beberapa alasan yang sudah kusebutkan diatas.
akhirnya kukatakan semuanya, tentang aku yang jatuh cinta kepada kamu, tentang semua kecurigaan orang terdekatnya mengenai perasaanku. akhirnya, dengan gamblang kuakui dihadapannya, bahwa aku mencintai kamu. lalu dia meremas jariku, dan meminta maaf seolah-olah yang bersalah adalah dia. ya Tuhan.. begitu jahatnya aku hingga pernah berusaha mengambil kebahagiaan perempuan ini? 

aku menitikkan beberapa air mata di hadapan perempuan itu, di tersenyum, lalu bilang tidak ada yang perlu dimaafkan. aku berterima kasih pada Tuhan untuk itu.
lalu kamu, yang ternyata mulai menghilang dari peredaran tata surya imajiku, yang sinar cahayamu bukan lagi redup, tapi tak bisa kutemukan dimana. 
dan walaupun masih mereka-reka, mungkin saja, mungkin saja aku tau jawabannya.
seperti pada surat kedua ku, kau mungkin menghindariku untuk menjaga perasaan malaikatmu itu, dan juga untuk mematikan rasa cinta yang ada di hatiku. tapi kenapa harus dengan cara begini? kenapa kau harus menyiksaku dengan cara seperti ini. dimana kamu yang dulu? inilah salah satu alasan aku tak mau kamu sadar tentang perasaanku, aku takut kamu malah menghindariku.

pada akhirnya, aku berjanji pada perempuan itu untuk melupakanmu. meski aku harus bersusah payah, akan kulakukan. keadaanpun memaksaku untuk membohongi perasaan, mengubur semua hal yang bahkan belum ingin mati. dan aku tak bisa apa-apa selain melakukan semua itu, untuk bahagiamu, untuk bahagianya, untuk bahagia kalian. aku harus rela pergi dan melupakan semua yang pernah kita lewati. atau mungkin membuangnya ke tempat sampah.

jika seandainya, kamu membaca surat ini, sekali lagi aku minta maaf karena telah mengusikmu. karena pada akhirnya, aku sudah lemah, aku terlampau lelah, lalu kalah. berbahagialah, aku sudah menyerah.
terakhir, terima kasih sudah mengizinkanku jatuh cinta padamu, walau jatuh cintaku hanya satu arah tanpa balas.



yang mencintaimu


Stephanie Litha



Rabu, 16 Januari 2013

Aku Hanya Ingin Tau Kabarmu.

teruntuk kamu dimanapuun sedang berada.
apa kabarmu? bagaimana keadaanmu?
ini bukan hanya sekedar basa-basi, karena pada kenyataannya aku memang sudah tidak tau apa-apa lagi tentangmu.
waktu yang mendekatkan, waktu juga yang memisahkan kita. aku tidak pernah tau, apa dalam rentang waktu ketika kita tak lagi saling berkabar, ada rasa rindumu untukku. entahlah, aku disini menerka-nerka tentang kamu.
aku merindukan kamu. iya, sangat merindukan kamu. ku intip chatbox hasil obrolan kita, dari situ rinduku terobati, juga dari sms-smsmu yang tak kunjung kuhapus. aku hanya ingin punya sesuatu yang bisa sedikit mengobati rinduku, meski itu hanya barisan katamu saja.
jadi, dimana kamu sekarang, aku tau kau tidak sendiri lagi. tapi kumohon, berhentilah menyiksaku dengan keadaan ini. datanglah, tanyakanlah kabarku, aku sangat merindukanmu.
aku tidak suka cuekmu. aku tidak suka kamu yang sudah berubah. apa ini usahamu untuk menjaga hati dia yang kau cintai? sehingga kau mengorbankan setiap perasaanku? sehingga kau memilih menjadi orang asing yang seolah-olah tidak pernah mengenalku.
jika kamu, iya kamu. jika kamu membaca ini, dan sudah mulai merasa bahwa ini tentang kamu, bisakah kau berhenti mengambil sikap cuek dan mulai mengabariku. mulai mengisi hariku lagi? tenanglah, jika kau keberatan pada surat keduaku yang kemarin, kutarik kata-kataku untuk memintamu memutuskannya. asal kau bisa kembali seperti dulu, menjadi seseorang yang selalu ada untukku.
aku masih belum siap kalau harus kehilangan kamu. kabarmu pun masih jadi tanda tanya bagiku, bagaiman jika kehilanganmu harus juga membuat aku mengilangkan setiap peduli pada dirimu? jangan bercanda ! tak akan kulakukan itu.
teruntuk kamu yang membaca ini, jika benar ini "kamu" yang kumaksud. bisa kau mengabariku kan? inboxku rindu kamu !


untuk pacar temanku, KAMU.

01. 36 pagi, aku belum juga bisa tidur. beberapa kali kupaksakan, tapi tetap saja mataku bandel dan menolak terpejam.
sepertinya, judul di atas sudah mulai membuka identitas "kamu" yang selama 30 hari ini akan kukirimi surat cinta (kecuali hari selasa ya, karena bosse sudah menentukan temanya sendiri)
dipinggir malam yang lengang ini, bayanganmu riuh berlarian di kepalaku. aku sadar, ini hal yang salah, kau pacar temanku. jadi tak seharusnya rasa rindu ini kutujukan pada dirimu yang sudah memiliki pemilik bukan.
terlebih kau adalah pacar temanku. teman yang lumayan baik walau tak terlalu dekat. 
jangan salahkan aku kenapa aku bisa jatuh cinta padamu. salahkan saja sikapmu yang terlalu ramah pada setiap wanita, membuat aku jatuh cinta dan menolak untuk bangun.
kamu beri perhatian pada setiap sedihku, kamu hadir saat aku butuh seseorang untuk membagi bahagiaku, kamu membuatku merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja bersamamu.
tapi tak ada angin, tak ada hujan, kau mendeklarasikan diri telah berpacaran dengannya. aku tak berani menjudge bahwa semua yang kita lalui selama ini adalah hasil harapan palsu skenariomu, tapi harus aku akui, setiap perhatian dan caramu menunjukkannya, membuatku semakin memupuk setiap harapan yang akhirnya berubah menjadi racun.
teruntuk kamu, lelaki yang menjadi pacar temanku. kuberi tahu kau ya ! aku membanjiri kamarku dengan air mata begitu tau kau jadian dengannya. aku menolak melewati hari begitu melihat kau bermesraan dengannya, atau mungkin hanya duduk berdampingan sekalipun.
aku cemburu. karena harapan itu. karena harapan itu telah berubah menjadi cinta. dan cinta ini pahit. bahkan ketika aku memanggil namamu, kau tak pernah mendengar, atau mungkin berpura-pura tidak mendengar.
sembari aku sibuk melupakanmu, sibuk menutup mata dari kehadiranmu disekitarku, sibuk menutup telinga dari setiap cerita tentang kamu, sibuk tidak memperhatikan kehidupan sosial mediamu yang dulu, hampir setiap hari hanya ada namaku disana.
sejauh ini aku terluka, hanya karena salah mengartikan semuanya. entahlah, mungkin sikapmu yang terlalu ambigu, atau malah aku yang terlalu berlebihan dalam menerjemahkannya.
teruntuk kamu, pacar temanku. kurasa setelah ini semua tidak akan baik-baik saja. kurasa aku harus menarik semua kesimpulanku di awal, bahwa denganmu, mungkin semuanya akan baik-baik saja. nyatanya, aku tak pernah bisa denganmu. kalaupun bisa, hanya sebatas teman.
teruntuk kamu, pacar temanku. aku masih disini. melihat kamu dari kejauhan...
mungkin ini terbaca begitu egois, aku ingin minta satu hal, PUTUSKAN TEMANKU !

Selasa, 15 Januari 2013

kepada ayah dari kata-kataku ♥

selamat pagi, genna.
sapaan ini sudah cukup bagus kan? aku bingung bagaimana harus menyapamu. selalu ada rasa segan yang membuncah ketika semuanya berhubungan langsung denganmu.
kita tidak pernah bertemu, kamu pun mungkin bahkan belum mengenalku, jadi izinkan aku memperkenalkan diri ya. aku Stephanie Litha, seorang mahasiswi perguruan tinggi swasta dimakassar yang begitu senang mengintip setiap baris-baris kata di linikalamu. bahasa gaul sekarang itu, stalker ya? hahaha. entahlah yang jelas, aku senang tenggelam dalam lautan kata yang di linikalamu.
tidak heran, banyak wanita yang panas dingin, kamu terlampau romantis, dan banyak yang menyalahrtikannya sebagai gombal, tapi bagiku, kamu memang pria yang romantis,genna.
terimakasih. iya, terima kasih. jangan bingung ya, kuucapkan ini, karena kamu telah menjadi inspirasi. karena dari kata-katamu, aku juga melahirkan banyak kata. kata-katamu menyetubuhi otakku, dan aku menikmatinya.
terimakasih genna, berkat linikalamu yang menjadi ayah tempat lahirnya inspirasiku, aku bisa membesarkan "anak-anak kita". ruang-ruang gelap dan kehilangan kataku pun mulai terang dan terisi. aku tidak lagi hampa, kosong bukan lagi keadaanku. semua, karena setiap aroma romantis yang kucium setiap kali mengunjungi linikalamu.
genna, terus terang, aku benci ketika ada yang mengatakan kamu brengsek, dan itu lelaki pula. dari itu aku sadar, mereka iri terhadapmu. terhadap kamu yang romantis. 
oh iya, banyak yang bilang juga, kamu tukang sepik, tapi bagiku, kamu tetaplah perangkai kata. dan gadis-gadis itu sama sepertiku, mereka jatuh cinta pada kata-katamu. jadi bukan kamu yang tukang sepik, tapi kata-katamu yang hebat dalam menjadikan setiap wanita yang membacanya merasa seperti seorang ratu.
teruslah berkarya genna. jangan dengarkan mereka yang banyak menyalahartikan barisan katamu sebagai senjata yang digunakan untuk menyepik. kau juga lucu, walau terkadang garing sih. tapi terimakasih loh, aku senang, kau menjadi  ayah untuk setiap kata-kataku.


kalau ada kata yang lebih tinggi dari "CINTA" kan kuucapkan itu berulangkali dihadapanmu. semoga kita cepat bertemu ya ! :) 


Minggu, 13 Januari 2013

jadi, selama ini aku salah jatuh cinta padamu?

jadi, ini mungkin adalah surat pertama yang aku tujukan kepadamu. um, mungkin juga bukan, ada begitu banyak kata riuh dikepalaku yang sudah kusebarkan ke kertas-kertas yang masih tersimpan rapi dan tak pernah tersentuh olehmu.
aku menulis surat ini sambil mengingat-ingat, saat pertama kali kita bertemu. oh, kuharap kau tidak lupa. itu hari pertamaku masuk kampu, kamu dengan senyummu yang manis dan pandangan yang hangat. aku tidak mungkin bisa melupakan itu kan?
pertama kali melihatmu, kupikir kau adalah pria yang sangat baik, dan ternyata itu benar. semakin kita dekat, semakin kurasakan, aku tidak salah menilaimu.
kemudian, semua terjadi begitu saja, kita larut dalam bebeapa candaan, waktu yang seolah-olah berlari melewati kita, beberapa tempat bisu yang iri menyaksikan kebahagiaan kita. kupikir ini hanya sebatas pertemanan, ternyata salah, rasaku berubah. aku mulai nyaman denganmu, aku mulai rindu semua ceritamu, aku mulai senang bertemu denganmu, seperti ada yang salah. sepertinya aku jatuh hati. pada kamu.
aku tidak pernah yakin ini cinta, tapi debaran kuat yang terus menerus muncul saat kamu didekatku, tak bisa kuelakkan lagi.
cinta tak bisa ditolak, sedemikian pula penolakan tak bisa ditolak. kamu sudah bersama dia. lagi-lagi kupaksa otakku berpikir realistis, tapi tetap tak bisa. aku terlalu sulit bahkan hanya untuk berhenti merunut setiap kenangan yang telah terlewati dengan kamu. aku tak terlalu kuat untuk menahan air mata, aku juga tak terlalu yakin, harus mulai melupakan setiap hal yang bahkan belum sempat aku rasakan. mungkin benar aku yang salah. mungkin benar aku yang harus melupakan.
karena ini cinta yang salah, jadi aku yang harus mengalah. perasaan yang terlalu dalam ini akan berusaha ku kubur meski belum mati. dan mungkin, aku harus siap jika nanti perasaan yang kukubur ini menjadi berakar tumbuh menjadi pohon besar dan aku tak pernah kuat untuk menebangnya.

aku masih bercerita tentang kamu,
kamu yang mungkin tak akan pernah membaca ini.


with love

Stephanie Litha