#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Rabu, 26 November 2014

SIM C NYA AKOH ~~~~\O/

HALOOOOO.... setelah jarang menulis di blog akhirnya kembali lagi gue sempetin untuk cerita sesuatu hal yang gue alamin hari ini.
gue tau
ini gak penting banget buat kalian, yaudah yang udah tau ini adalah info gak penting, silahkan klik tanda silang disebelah kanan tab ini :v
HARI INI GUE UDAH PUNYA SIM C GAISSSSS *sorak sorai membahana* *dilemparin bunga*

yak jadi hari ini gue emak dan bapak, ke SAMSAT buat ngurus sim C.. kalian pikir ini gak drama? tunggu sampai kalian kenal sama mamak gue, ngurus sim berasa lagi akting stripping buat sinetron.

me : moms, ini gimana
moms : apa ? bentar *mama celingak clinguk*

dan entah gimana caranya 15 menit kemudian, entah gimana caranya doi muncul dengan seseorang, yang kemudian langsung membawa berkas gue.. MAMAK EMANG JUWARA!

semua berkas diurusin dengan lancar tjaya tanpa hambatan sama teman mama,

lalu tibalah saatnya gue harus berfoto, seperti yang semua temen gue peringatkan:
"POTO SIM GAK USAH CAKEP-CAKEP, MUKE LO AKAN END UP BENGEP JUGA DISANA"
untuk hal ini gue percaya pada awalnya, semua temen gue yang aslinya kayak kim kardashian mendadak jadi mirip tukang jagal babi di pasar darurat.. gue bener-bener frustasi apa yang harus gue perbuat jika jadi salah satu dari antara mereka?

pas poto sim ini, gue pikir bakal rumit dan penuh drama, ternyata... disana ada sekelompok bapak-bapak dan ibu-ibu, mereka bilang


BI(Bapak Ibu) : dek mau poto? dandan dulu dek, biar 5 tahun cakep di poto
me : bohong.. KALIAN BOHONG!!! secakep apapun saya, saya akan berakhir dengan wajah bengep. iyakan??
BI : ih siapa bilang, sini poto, senyum yah.. 1... 2... 3
me : *senyum*
BI : GIGINYA MANA GIGINYAA.. senyum dong.. duh... kurang cakep yang ini.. duh ulang ya?
me : oke

*ulangi sampai 5 x*

iya.. jangan kaget.. gue ngulang poto sim sampai 5 x MAHAHAHHAHAHAHAHAHHAHA..... dan berakhir.....


....
....
....
...
...
...
...

BENGEP

gue kesel sama bapak ibunya lalu gue keluar dan nunggu hasil sim jadi.......
yak gais... demikianlah pengalaman gue bikin sim..


pesan moral dari postingan kali ini.

usahakan, elu kurus sebelum bikin sim, apa enggak pipi bakal bleber kemana-mana

#bhay 

Sabtu, 22 November 2014

"give yourself credit lah steph"

katamu malam ini sambil mengusap air mata yang terus mengalir di kedua belah pipiku. badanku bergetar, entah untuk apa. dingin malam, atau rasa tidak mengenakkan yang menggempur tubuhku beberapa waktu terakhir ini. aku tidak berucap apa-apa. kamu yang seolah mengerti menarikku kedalam pelukmu.

ah... betapa aku rindu pelukan itu.

"jatuh cintalah pada orang yang mencintaimu. belajarlah mengungkapkan apa yang kau rasa. berkorban terlalu sering untuk kebahagiaan orang lain itu payah menurutku"

aku kembali tak menjawab. kamu tak tau seperti apa sakitnya menjadi aku. debar itu masih terasa sampai aku menulis tulisan ini. mungkin benar, aku hidup dalam duniaku sendiri. mungkin benar, akulah yang terlalu delusional. aku berharap terbalas tanpa pernah memberitahu sebelumnya.

dadaku dipenuhi rasa sesak. seperti ingin berlari dan meninggalkan semua yang ternyata tak menganggap pengorbananku penting.
ah bicara apa aku ini, bukannya peranku memang selalu salah dalam dunia percintaan?
seharusnya aku cukup sadar bahwa aku tak secantik itu untuk dengan mudah mendapatkan perhatian lelaki, aku tak seanggun itu, aku tak selembut itu. aku kurang. aku tak punya bentuk tubuh yang bagus. proporsi wajahku pun tak terlalu bagus. aku tau betul tak ada lelaki yang menginginkanku untuk mengisi hidup mereka.

aku tak lebih dari rumah sakit. hatiku adalah tempat semua orang berobat. lalu ketika mereka sembuh, dengan bahagia mereka meninggalkanku. sayang, aku terlambat sadar. sayang selama ini aku terlalu berangan terlalu tingi. seperti kurcaci yang jatuh cinta pada putri salju, atau seperti ular kepada hawa.

aku masih tak mengerti apa yang kutuliskan. setidaknya, disini aku merasa jadi diri sendiri. disini aku bebas bercerita.

sungguh tak ada yang salah dengan ini semua. hanya aku yang terlalu bodoh. berharap yang tinggi tapi tak punya tangga yang cukup panjang untuk menggapai semua yang kuharapkan.

everything seems broken....

aku masih menahan aliran mataku agar tadi tak jatuh deras. sayangnya aku terlalu rapuh dan tak punya daya lagi.

meski kamu masih disitu, aku memilih untuk pulang lalu merenungkan semuanya.
terimakasih sudah mendengarkan semua yang ingin kukatakan,

sayang,

bukan kamu yang membuatku seperti ini.