#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Senin, 21 April 2014

mungkin cinta memang sebegitunya...

selamat malam...

ada kata yang terlalu banyak bertumpuk dikepalaku. juga membuat sesak di rongga dadaku. sesuatu yang sudah begitu lama kusimpan. kubawa kemana pun, mengikutiku dan mungkin sudah meracuni separuh saraf tubuhku.

sudah cukup lama aku tidak menulis tetang kamu. bukan.. bukan karena aku kehabisan inspirasi atau kata, bukan juga karena aku tak punya waktu. melainkan aku sedang berusaha membiasakan hatiku pada luka yang sepertinya tak bisa kering ini.

setiap kali ingin kusembuhkan, mungkin ada alarm di kepalamu. sehingga membuatmu kembali menghubungiku, dan membuat aku justru sangat menikmati luka ini,

mereka bilang aku bodoh. mereka bilang aku naif. mereka bilang aku mempermainkan perasaanku sendiri..


kuberitahu kau, begitu berat buatku mengubah sikap, sebab demi Tuhan tak ada yang berkurang dari rasa ini. semua masih sama. disini masih ada kamu, dan semua masih tentang kamu. aku masih sering membayangkan wajahmu. menerawang menembus mesin waktu, kembali pada dua tahun lalu. atau mungkin satu tahun lalu, menikmati potret wajahmu yang berulang kali diputar oleh indra visualku. sungguh, aku rindu melihatmu. 

tapi disaat yang sama, aku juga tak ingin bertemu denganmu. terakhir kali kita bertemu, sumpah ! aku mengerahkan segala kemampuan dan keberanianku untuk bicara denganmu. dan berharap jangan sampai dihadapanmu aku menangis.

kumohon mengertilah, aku wanita yang benci menangis. mengertilah bahwa mungkin semampunya aku sudah berusaha melupakanmu, aku sudah berusaha menganggapmu biasa dan sama seperti pria lain yang setiap hari kutemui. meski aku selalu kalah. sebab waktu juga jarak yang sudah begitu jauh menyeret aku jauh dari ragamu. membuatku bingung harus menentukan sikap seperti apa jika nanti, suatu saat waktu kembali mempertemukan dan jarak membuat perangkapnya lagi untuk mendorongku ke hadapanmu. aku masih saja benci diriku, yang berharap akan ada waktu kamu mencintaiku dengan sangat.

betapa penantian yang sia-sia. betapa waktu yang terbuang percuma. pada setiap esok, selalu kepalaku dipenuhi satu tanya : "adakah kau akan mengerti bahwa aku ternyata sejatuh cinta ini padamu?". sesungguhnya aku ingin sekali berlari ke kotamu. menemukanmu, lalu memelukmu tanpa banyak kata. namun tiada pintamu kau sampaikan padaku.... hahahha kau pernah bilang aku lucu kan? mungkin itu benar. kau juga pernah bilang aku pengkhayal tingkat tinggi kan? lagi lagi mungkin saja itu benar. sebab aku terlalu sering berpikir tentang suatu hari yang tidak akan pernah datang.

tidak seharusnya aku mematahkan hatiku sendiri. sungguh aku menyesal. aku rindu pada aku yang dulu. aku yang tidak kenal kau. dari kejatuhcintaanku kepadamu, aku jadi menemukan persamaan antara udara dan bebutiran. aku hancur. tubuhku kian mengurus. aku berusaha keras menjadikan kakiku seringan kapas, sehingga aku tak akan pernah lagi paham tentang kemana langkah akan membawaku. tapi tetap saja, aku tak pernah kuat untuk melambatkan dunia dan membuat segala sesuatu tak bergerak sama seperti perasaanku padamu. tertancap kuat.

aku telah menjadi orang lain sekarang. aku yang dulu mencintaimu telah hidup dalam dunia lain. sebab aku sudah menyembunyikannya dalam jurang yang bernama tanpa kau

Tidak ada komentar:

Posting Komentar