#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Kamis, 23 Agustus 2012

ini tentang rinduku, pada KAMU, kenangan masa lalu...

malam ini, aku tiba-tiba teringat tentang kamu. ini sudah bulan keberapa? ah, aku lupa. mungkin, kurang lebih satu tahun. atau dua tahun? hubungan kita berakhir, dari kata putus yang meluncur begitu egois di ujung bibirku. aku tiba-tiba saja merindukan mu, sewaktu membaca beberapa twit dari seorang #selebtwit, memori masa laluku denganmu, seakan di kuak kembali. aku seperti sedang membaca sebuah buku yang telah aku hapal benar, bagaimana cerita dan alurnya mengalir. aku bisa sangat merasakan, tokoh utama dalam "twit" itu hidup kembali diantara ribuan sel otakku. mataku memvisualisasikannya dengan sangat sempurna.air mataku menetes, sepertinya, kerinduan ini terlalu pekat.
kamu...
masih ingat, sewaktu mengucap kata cinta padaku? aku seakan tak percaya. pertama kali, bibirmu memanggilku dengan sebutan "sayang". sejak tanggal 10 desember 2010, aku dan kamu melalui banyak hari dengan hati. ingat sewaktu kita berdua hujan-hujanan? badan kita basah, beberapa tawa dan canda terpercik begitu mesra diantara aspal yang olehnya dijejaki langkah kita. ah.. sejauh ini aku mengenangmu. terlalu dalam sayang. kamu meorehkan kenangan yang akhirnya menjadi luka yang tak pernah sembuh dihatiku.
aku rindu kamu. kamu yang pernah memelukku. kamu yang pernah aku peluk. aku rindu bersisian dengan jalan diatas motormu, mendaratkan ciumanku secar bertubi-tubi pada sepasang pipi merahmu. aku rindu, mencium aroma lehermu. yang wanginya tak pernah kutemukan di pelosok bumi manapun. aku rindu kecupanmu di keningku. sebuah tanda sayang paling hening. aku rindu genggaman tanganmu, lembut tapi menguatkan.
Apa kamu juga ingat tentang sore itu? aku menolak makan jika bukan nasi goreng, lalu kamu di sore yang basah karena hujan deras, rela basah menempuh jalan demi sebuah nasi goreng untukku? itu tak terlupakan.
ingat tentang kita yang bernyanyi lagu-lagu dengan suara seadanya? itu tak terlupakan.
atau saat kau mendadak manja dan pinta kupeluk. itu juga hal yang tak akan mungkin terlupakan.
banyak hal yang kuingat darimu, yang tak mungkin kutuliskan satu persatu. ah,.... aku rindu semua tentang kamu, EL... mengingat kenangan semcam itu, semakin menambah berat kerinduan.
enam bulan bersamamu mungkin waktu yang singkat. tapi ada begitu banyak kenangan yang bertumpuk disudut hatiku. aku bingung, harus menaruh dimana lagi? otakku? semua sudah penuh tentang kamu.
siang itu, beberapa bulan setelah perpisahan kita, ternyata kamu memberikanku kejutan. kejutan yang hebat. dan SANGAT PAHIT.
apa kau ingat dengan janjimu kalau kita berpisah kau akan menyanyikan sebuah lagu untukku? aku menagihnya. kamu belum sempat bernyanyi untukku kan?
EL, kamu tau perih? sakit? tersayat? aku tak mengerti kata apa yang harus aku gunakan untuk mewakili perasaanku mendengar kamu akan menikah. akan menikah. sekali lagi, kamu akan menikah. secepat itu kenangan kita menghilang dari pikiranmu dan otakmu memutuskan untuk menikah? harus kamu tau el, 1 April 2012, sesaat mendengar kamu akan melangsungkan pernikahan, otakku beku. ada yang menggenang di mataku. tapi kutahan. awalnya kupikir ini hanya "April Mop" yang temanmu tujukan untuk aku. tapi ternyata aku salah. semua berita yang aku dengar adalah BENAR ADANYA. kamu akan menikah. dengan gadis yang tak pernah aku tau. entah bagaimana caranya, dengan begitu mudah, dia menelusup masuk pada kehidupanmu. ah, seandainya kau lebih bisa menjaga hatimu, EL...
kau bisa bayangkan? kamarku banjir oleh air mata, udara seakan menjauh, rongga-rongga dadaku semakin sulit menangkap oksigen. aku hanya berharap, saat itu, Tuhan memberiku kekuatan untuk mengucap selamat padamu. Tuhan menguatkan batinku, agar tak patah melihat kamu dengan gadis lain, bersanding dipelaminan.
EL, aku tidak bercanda. aku sesak. pura-pura kuat. menjadi tameng paling ampuh untuk menghadapi "badai" ini. sulit sekali aku harus mengikhlaskan kamu pada gadis itu. entah kenapa, aku tak pernah merasa dia tepat untuk kamu. ampuni aku yang terlalu egois. aku hanya tak mampu, menerima kamu telah menikah dengan gadis yang bukan aku.
sudah bulan Agustus, 4 bulan sudah kamu bersama istrimu menjalin kehidupan baru. bahagiakah kamu EL? tidakkah kamu merindukan kebersamaan kita. naifkah aku yang masih merindukanmu, meski tau kamu telah punya dia?
bagaimana pun kamu, aku tetap bangga, pernah menjadi "ratu" walau hanya sementara di istana kecil bernama "hatimu". aku bangga melihatmu (pernah) berusaha mengembalikan aku kedalam hatimu. aku bangga terhadap kamu, yang sudah banyak menciptakan tawa, dalam waktu kita yang begitu singkat.
walaupun nanti, waktu aku akan bersanding dengan lelaki lain. kamu tetap tersimpan aman, di palung hatiku paling dalam.
mengingat-ingat hal ini membingungkan hatiku. rasa bahagia dan sakit membuncah bersamaan. adakah aku berdosa merindukanmu? Kuharap Tuhan mengerti, kamu sudah menjadi sesuatu yang tak mungkin terlupakan dihatiku.
ini tulisanku, yang mungkin tak akan pernah sampai ditanganmu.
lelaki yang menjadi kesayanganku.
saat menulis tulisan ini, aku membayangkan kita sedang berbincang sambil sesekali tertawa. ada bahagia yang membuncah, erat pada sepasang mata. jangan bertanya tentang kerinduan.
aku masih gadismu, Stephanie Litha, yang masih merindukanmu,


selamat malam lelakiku,
kamu, adalah kebahagiaan yang selalu ingin kubahagiakan





with love



Stephanie Litha

(aku menangis saat menulis tulisan ini. sebegitu jauh rindu mengorek air mataku. akhirnya, kuharap rinduku ini mampu menyapa kamu dalam tidur. membelaimu hangat. dan mengecup kening dan pipimu secara bertubi-tubi)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar