#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Jumat, 21 Juni 2013

Jatuh Cinta Diam-Diam

Diam katanya adalah emas. jadi bagaimana jika padamu aku jatuh cinta diam-diam? bisakah aku mengklaim diri sebagai salah satu terkaya di semesta raya yang luas ini? sudah, jangan dipercaya, aku pun tak percaya. karena bagiku, jatuh cinta diam-diam hanya menggerogoti hati dengan ribuan pertanyaan, penantian, dan harapan yang lebih banyak mengandung unsur ketidakjelasan.

secerewet bibir yang kupunya, sesungguhnya, hatiku yang sedang jatuh cinta diam-diam jauh lebih cerewet dari yang bisa kau bayangkan. karena di hatiku, pikiranku, setiap detik, aku terus berceloteh, tentang banyak kemungkinan, tentang jawaban atas segala pertanyaan, hatiku senang menerka-nerka apa yang akan terjadi selanjutnya, dan sepeti apa perasaan pihak yang sedang kujatuhi cinta diam-diam ini. tapi sungguh, aku tak pernah mau menerima perasaan ini, diam-diam dan hanya mampu merutuk dalam hati, siapalah aku ini yang punya kuasa untuk menolak segala perasaan yang datang tiba-tiba tak terduga dan membuatku panik?

banyak sekali pertanyaan yang berputar dipikiranku, aku selalu bertanya

"apa dia punya perasaan yang sama denganku?"

"apa dia sadar bahwa aku sering sekali memandanginya, memperhatikan pergerakannya, bahkan ketika dia melakukan aktivitas yang kecil?"

"apa dia pernah melihatku? menyadari keberadaanku? apa aku tak pernah benar-benar terlihat olehnya?"

"pernahkan, sedetik saja, bayang wajahku mengganggu pikirannya?"

"apa maksudnya mengatakan hal seperti itu didepanku?"

"mengapa dia menyanyikan lagu tentang cinta tadi?"

dan ribuan pertanyaan yang diproduksi otakku terbuang begitu saja tanpa jawaban. atau kalaupun terjawab, sekali lagi hanya aku yang menerka. akhir-akhir ini, dia membuatku sering merenung. kenapa perasaan seperti ini harus tiba-tiba muncul ditengah persahabatan kami yang cukup menyamankan hatiku. aku benar-benar tak mengerti, kenapa hubungan manusia satu dengan yang lain, harus begitu rumit dengan kotak-kotak "cinta" "Sahabat" "teman" dan apalah itu. atau mungkin aku sendiri yang merumitkannya? menyakiti hatiku lewat segala rasa penasaran, membuat luka baru lewat segala tanya yang berakhir tanpa jawaban? entahlah.

dulu kupikir komunikasi mampu menyelesaikan semuanya. sayangnya, gengsi mengalir deras dalam darahku. bisa saja kuhilangkan segala pertanyaan, dan penasaran ini dengan segera lewat bertanya padanya. namun aku memilih untuk lelah, dan kembali berceloteh dengan benak sendiri.

yang kutahu, orang yang jatuh cinta diam-diam, cintanya tetap terbalas. balasan berupa penerimaan cinta yang diam-diam, penolakan yang diam-diam, atau mungkin diabaikan diam-diam.


:'(


Tidak ada komentar:

Posting Komentar