#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Kamis, 08 Agustus 2013

brengsek! aku rindu!

entah aku atau jam yang terlalu gelisah malam ini. bahkan aku dengan tegas meminta bulan untuk segera pulang. bahkan ketika dia belum setengah menikmati kejayaannya diantara luas langit yang pekatnya hampir mirip dengan perasaanku padamu. ingin menangis tapi pasti aku hanya akan menambah lelah pada hati. menunggu sepanjang malam untuk seseorang yang selalu ingkar janji.

aku masih terdiam didepan laptop. dengan headshet terpasang di telinga. hampir 13 jam, aku menunggu tanpa ada kabar. ah. sadis. apa aku harus lagi menangis? hati ingin mengamuk rasanya, kaki ingin berlari ke arahmu mengalahkan jarak dan malam. aku masih menatap layar laptop, terpaku di chatbox FB kamu tidak ada. aku menatap nanar pada handphone, tak ada notifikasi pesan. aku menghela nafas panjang, kumohon, kirimkan aku satu tanda titik (.) saja, agar aku tau kau baik adanya. aku tak mengerti, perasaan ini membawaku memilih sedih, cemburu, atau kecewa!

brengsek!! kenapa kau membuatku cinta mati hah? sehingga mau melakukan banyak hal bodoh yang bahkan tak pernah kau peduli? logika dan hatiku berperang lagi, apa harus berhenti menunggu? padahal tak sekalipun kukatakan bahwa aku menunggu dia? iya aku memang bodoh.

tunggu, akhirnya air mataku keluar juga. sial ! ini bukan karena rindu, tapi ingatanku tentang kamu yang terlalu tajam berhasil menyakiti dan melukaiku. tenang, yang dari mataku ini juga bukan air mata, ini keringatku dalam mencintaimu.

dadaku sesak. ah teman, iya.. kita cuma teman kan? lalu kalau kita cuma teman, kenapa perasaan rinduku terlalu berlebihan padamu? kalau kita cuma teman, kenapa aku harus merasa sakit setiap kali mengingatmu? kalau kita cuma teman, kenapa kamu selalu berhasil memasuki pikiran dan mimpiku? kalau kita cuma teman, kenapa mereka menuduhku jatuh cinta? kamu harus menjawab pertanyaan ini ! iya harus!

aku menatap nanar pada jam. ah jarum jam, menusuk aku lagi lewat detak detiknya. aku benci waktu, ketika sedang bersamamu, mereka lari terbirit-birit, seakan kebersamaan kita adalah hal yang paling menakutkan dan berbahaya bagi mereka.

aku ingin bertemu. dan kalau bisa bertamu di hatimu., dan kalau boleh tak tau diri aku ingin menjadi penghuni tetapnya. tak ada aturan kan bahwa teman tak boleh menjadi spesial? bahwa teman tak boleh menjadi kekasih? kalau ada, aku akan menentang keras.

ah bicara apa aku ini, aku sebenarnya hanya rindu bodoh. pada tawamu, pada rambutmu, pada candaanmu, pada kebersamaan kita. aku benar-benar tidak siap kalau terus menampung rindu lebih lama lagi. aku takut akan membunuhmu lewat pelukan yang terlalu erat agar rinduku mampu kusalurkan.

malam ini, aku ingin kita bercerita. tapi kamu tak kunjung ada! brengsek ! lagi-lagi hatiku rindu,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar