#MenulisSuratCintaUntukNerd
(hari pertama)
18 juli 2012
siang ini makassar dirundung cuaca tidak jelas. tidak terik, mendung, tetap tidak hujan. bagaimana dengan semarang sayangku? apakah cuacanya tidak jelas? aku masih disini. diteras rumah. memandang luas ke arah depan. bersama kamu yang berlarian di pikiranku.
kutatap langit sore ini.
jam 4 sore, ada matahari yang perlahan membuncah disebalik awan mendung yang masih saja enggan menurunkan hujan.
aku masih disini. menunggu hujan. perasaan berkecamuk sama kugunakan untuk menunggu kamu.
boleh kuajari kamu? kuajari kamu untuk mengenal hatiku, berteman, lalu bersiaplah menjadi pemiliknya.
pintaku tidaklah sulit. kembalilah secepat kamu bisa.
aku rindu pada sepasang mata indahmu.
tadi aku bicara pada Tuhan. sedikit merajuk, meminta-Nya untuk mengembalikanmu kesini. kekota ini. sudah kusiapkan sebuah buku. dimana nanti, kedua tangan kita akan membuat pena menari diatasnya. membuat cerita-cerita indah, dan diakhirnya tertulis nama anak-anak dan cucu-cucu kita. iya, sejauh dan setinggi itu aku melambungkan harapanku bersama kamu.
aku membiarkan kamu mengitari cakrawala berpikirku. menelusup ke setiap sudut, lalu perlahan-lahan membangun sendiri bayanganmu pada lensa mataku. membiarkan bias-bias harapan mengisi setiap lengang yang aku dan kamu temui.
seperti langit mendung bermatahari sore ini. kita, hal yang terlihat tak mungkin bersatu, namun pada akhirnya? kita bersatu. ada ditempat yang sama, saling mengikat. aku dan kamu menjejali udara yang sama. hanya saja. kita begitu jauh terpisah oleh jarak. bukan salah kita.
justru aku bersyukur
Tuhan telah membuat sebuah "kebetulan" yang begitu indah dengan mempertemukan aku padamu.
pemilik sepasang mata indah yang membuatku senang berlama-lama menatapnya.
nerd, aku suka sekali matamu
aku bukan hanya suka matamu, tapi semuanya. karena aku yakin, sangat yakin TUHAN MENCIPTAKAN KAMU DENGAN BEGITU LUAR BIASA.
tadinya kupikir mencintaimu gampang. ternyata tidak. cinta itu melibatkan seluruh hati dan perasaanku.
yang mencintaimu
stephanie
(hari pertama)
18 juli 2012
siang ini makassar dirundung cuaca tidak jelas. tidak terik, mendung, tetap tidak hujan. bagaimana dengan semarang sayangku? apakah cuacanya tidak jelas? aku masih disini. diteras rumah. memandang luas ke arah depan. bersama kamu yang berlarian di pikiranku.
kutatap langit sore ini.
jam 4 sore, ada matahari yang perlahan membuncah disebalik awan mendung yang masih saja enggan menurunkan hujan.
aku masih disini. menunggu hujan. perasaan berkecamuk sama kugunakan untuk menunggu kamu.
boleh kuajari kamu? kuajari kamu untuk mengenal hatiku, berteman, lalu bersiaplah menjadi pemiliknya.
pintaku tidaklah sulit. kembalilah secepat kamu bisa.
aku rindu pada sepasang mata indahmu.
tadi aku bicara pada Tuhan. sedikit merajuk, meminta-Nya untuk mengembalikanmu kesini. kekota ini. sudah kusiapkan sebuah buku. dimana nanti, kedua tangan kita akan membuat pena menari diatasnya. membuat cerita-cerita indah, dan diakhirnya tertulis nama anak-anak dan cucu-cucu kita. iya, sejauh dan setinggi itu aku melambungkan harapanku bersama kamu.
aku membiarkan kamu mengitari cakrawala berpikirku. menelusup ke setiap sudut, lalu perlahan-lahan membangun sendiri bayanganmu pada lensa mataku. membiarkan bias-bias harapan mengisi setiap lengang yang aku dan kamu temui.
seperti langit mendung bermatahari sore ini. kita, hal yang terlihat tak mungkin bersatu, namun pada akhirnya? kita bersatu. ada ditempat yang sama, saling mengikat. aku dan kamu menjejali udara yang sama. hanya saja. kita begitu jauh terpisah oleh jarak. bukan salah kita.
justru aku bersyukur
Tuhan telah membuat sebuah "kebetulan" yang begitu indah dengan mempertemukan aku padamu.
pemilik sepasang mata indah yang membuatku senang berlama-lama menatapnya.
nerd, aku suka sekali matamu
aku bukan hanya suka matamu, tapi semuanya. karena aku yakin, sangat yakin TUHAN MENCIPTAKAN KAMU DENGAN BEGITU LUAR BIASA.
tadinya kupikir mencintaimu gampang. ternyata tidak. cinta itu melibatkan seluruh hati dan perasaanku.
yang mencintaimu
stephanie
Tidak ada komentar:
Posting Komentar