#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Senin, 16 Juli 2012

pada sebuah hati yang terpinggirkan...


Pada sebuah hati yang terpinggirkan. Hati yang samar-samar  lebih mirip serpihan, atau butiran debu dipinggir jalan. Diterbangkan kemana saja, dan dihempaskan sesuka hati.

Pada sebuah hati yang terpinggirkan. Dimana luka menjadi “hidup”nya. Dimana kepahitan menjadi “mimpi”nya. Dan perih menjadi “kenyataannya”.

Pada sebuah hati yang terpinggirkan.  Ada kenyataan yang menghilangkan. Hujan yang luruh dari kedua mata pemiliknya, dan mendung disebalik senyum yang bohong itu.

Hati itu bersisian dengan jalan. Mencari bagian patahannya yang mungkin sudah diterbangkan angin. Atau mungkin sekedar merutuk gusar pada darah yang tak berhenti menetes dari luka menganganya..

Pada sebuah hati yang terpinggirkan. Jangan ajari dia memaafkan.  Sudah milyaran maaf yang terlepas ikhlas darinya. Hanya untuk seseorang. Selalu saja, seseorang yang sama.

Pada sebuah hati yang terpinggirkan. Ditengah malam yang semakin larut. dan jalan yang mulai lengang, seorang wanita berwajah sendu memungutnya. Wanita dengan bekas air mata yang mengering dikedua pipinya. “ah, akhirnya! Aku menemukan hatiku. Sudah tidak berbentuk. Seseorang yang kucintai itu mungkin membuangnya dipinggir jalan” Pikirnya senang.



Makassar, 
16 juli 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar