#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Senin, 06 Agustus 2012

dia, menggantikan aku.

aku tidak bisa memaafkan diriku sendiri, sampai aku tau apa yang menjadi penyebab kakimu melangkah pergi meninggalkanku. selama ini, semua terlihat baik-baik saja.aku dan kamu tertawa dalam banyak kesempatan. tak jarang pula, tanganku menghapus air mata yang tengah basahi pipimu. semua kita lewati dan aku masih merasa baik-baik saja.
bersamamu aku tak pernah mau mengenal orang ketiga. atau bahkan orang lain selain kamu. hanya ada kamu dihatiku. dan dulu, kupikir hanya ada aku dihatimu.
kenangan demi kenangan mulai bermain dalam memory ingatanku. kutilik semua yang pernah kita lakukan. ada kemesraan, tawa keras, teriakan marah, bulir-bulir air mata, tarian kita dalam hujan, dan masih banyak lagi. ada rasa sesak yang tiba-tiba mengetuk pintu hatiku. bahkan sebelum dipersilahkan masuk, dengan lincahnya rasa sesak itu seketika memenuhi ruang hatiku.
apa aku yang tak pernah peka pada perubahanmu?
atau kamu yang terlalu pandai menyembunyikan semuanya?
entahlah. aku tak mampu berpikir. dan saat ini hanya mampu menyalahkan diriku. tidak kamu. tidak juga dia.
aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
telah berubahkah perasaan dalam hatimu?
telah adakah wanita lain yang berhasil menemukan celah didalam hatimu?
sekuat mungkin, aku. menjaga hatimu agar tak ada sedikitpun celah. agar tak ada tempat yang cukup untuk orang lain masuk. tapi apalah dayaku? hati itu milikmu. dan kau bebas, memasukkan siapa saja. termasuk wanita itu.
aku wanita yang kuat. tapi bukan berarti aku tak bisa menangis. tau kamu membagi cinta, itu merupakan pukulan terberat. aku tak cukup kuat, bahkan payah dalam menghadapi masalah ini.
aku menangis. aku menangis dengan suara tercekat. ada sesenggukan yang ingin keluar. tapi tertahan. ya, aku menangis tanpa suara.
aku tertipu, ternyata semua yang kuanggap baik adalah rapuh
dan sekali lagi, kedua tanganku, tak cukup kuat untuk mempertahankannya sendirian
perlahan, aku mulai mengerti. kamu, bosan denganku
terlihat menyedihkan? jangan salah ini MENYAKITKAN. saat aku menangis dan hanya tanganku sendiri yang menghapusnya. tak ada lagi kamu. tak ada lagi pelukanmu.
kini semua yang jadi milikku berpindah ke tangannnya. aku tersayat, melihat kamu dan dia tertawa mesra. kamu melangkah pasti meninggalkan aku dengan tanganmu memeluk dia.
kamu dengan bangga, setelah memporak-porandakan hatiku, pergi dengan dia yang tak pernah aku kenal.
apa aku yang bersalah? atau kamu yang tak bisa menjaga hatimu.
aku meringis kesakitan, melihat kamu dan dia yang kini menggantikan posisi DI SAMPINGMU, DAN DIHATIMU.
aku terdiam, melihat kamu membangun hubungan, dan pondasinya adalah air mata dan lukaku.
aku mengerang. berteriak, tersaruk-saruk melewati malam yang seakan ingin membunuhku dengan sepinya.
aku tak mengerti.
yang aku tau, ini terlalu sakit...


Tidak ada komentar:

Posting Komentar