#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Jumat, 03 Agustus 2012

pupus...

aku selalu senang memeluk. meski yang kupeluk bukan kamu. tapi bayanganmu.
harus kusalahkan siapa jika rinduku ini terus meluap? dan hatiku tak mampu menampungnya?
lalu memeluk bayanganmu menjadi kebiasaanku.
rutinitas yang kujalani dengan air mata bahagia.
aku selalu merindukan kamu
disela-sela rasa sakit yang menderaku karena tau hanya aku yang merindukanmu.
segala sesuatu yang sepihak itu memang selalu tidak mengenakkan ya? termasuk, ketika sedang merindukan.
tulisan ini bukan tentang patah hati. tapi tentang bagaimana aku memaknai bayanganmu dalam sebuah kerinduan yang amat pekat.aku dan kamu terpisah jarak yang begitu jauh.
mungkin hanya bagiku, jarak itu terasa jauh. karena kamu tak pernah merasakan apa-apa.
iya, mungkin ini tentang cinta yang bertepuk sebelah tangan. aku tak tau, cintamu bertepuk dengan siapa, tapi yang pasti bukan dengan cintaku.
jauh darimu, itu menyiksa, dekat denganmu aku meradang.
aku bisa memperhatikan kamu dari jauh. aku bisa mengekor setiap aktivitas yang kamu lakukan.
tapi lidahku kelu. aku bahkan tak berani memanggil namamu.
sebisa mungkin kugunakan sarana atau perantara agar aku mampu berinteraksi secara singkat hanya untuk menedapatkan beberapa potong kata yang sukses membuatku mimpi indah.
lagi-lagi. cintaku yang bertepuk sebelah tangan ini, kemudian menepuk pipiku. setidaknya untuk membuatku bangun dari mimpi dan menghadapi kenyataan tentang takdir Tuhan yang arusnya terlalu kuat untuk dilawan.
lalu aku terperanjat, mendapati hatimu terjerat oleh hati lain. lagi-lagi bukan hatiku yang membuat mu bahagia. ada rasa sedih yang menelusup begitu dalam, karena bukan aku, bukan sosok ku yang bisa kamu terima dan membuatmu bahagia.
maaf, aku bukan dia. dia yang lebih cantik, dan dia yang mungkin lebih sempurna dari aku,
aku mencintaimu dengan sederhana, tapi melibatkan seluruh hati dan perasaanku.
aku senang sekali bermain diantara tetes air mata. aku senang menebak apa yang akan dirasakan hatiku, saat melihat kamu bahagia, tapi sayangnya bukan aku yang membahagiakanmu. bukan aku yang berada disampingmu.
kenapa harus dia? kenapa harus dia yang kau cari saat penat menganggumu? aku meraung dalam tangisku, berteriak-teriak pada Tuhan dalam seluruh doaku.
tapi aku terlalu lemah. lagi-lagi aku hanya boneka, dan Tuhan dalangnya. aku hanya mampu mengikuti skenario yang ada. alur yang tak bisa lagi dirubah. aku tak punya hak, untuk mencoret nama wanita itu dalam cerita kehidupanmu.
aku tidak pernah rela. aku bukan tak ingin kamu bahagia. aku hanya ingin, akulah alasanmu bahagia. aku hanya ingin akulah alasan sederhana, saat kau berkata "aku ingin hidup selamanya"
tapi sepertinya aku benar-benar harus mengubur mimpiku, bahkan sebelum mereka mati.
aku takut, kenyataanku ternyata hanya mimpi. aku harus cepat-cepat bangun. dari cerita-cerita yang kususun rapi antara aku dan kamu. Aku tak pernah merencanakan kehadiran dia dalam cerita kita.
Tapi kenapa? tiba-tiba dia malah menjadi pemeran wanita utama, bersanding denganmu. lalu aku? hanya figuran yang berseliweran, tak dianggap dan tak diperhatikan.
untuk pertama kalinya!! AKU BENCI MENULIS CERITA CINTA. bagaimana mungkin, aku yang seharusnya aktris utama, tiba-tiba harus terdepak jauh?
entah, ingin kusebut apa ini. ketidakadilan? naif...
aku hanya benci pemerannya. wanita itu. iya, itu saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar