#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Minggu, 23 September 2012

masih dalam ingatan yang ku bungkam, rinduku berteriak

surat ini kutujukan kepada seseorang yang dari padanyalah segala inspirasi bermuara. jadi sudah berapa hari kita tidak bertemu? emm satu hari. baru satu hari ternyata. baiklah, ini memang baru satu hari, tapi kamu tau kerinduan yang menyesaki dadaku? ah sudahlah. aku malas membiacarakan tentang bagaimana kerinduan itu berusaha mengganti fungsi oksigen dalam paru-paruku.

oke. sudah tau belum surat ini mengarah kemana? aku yakin kata-kata pada paragraf diatas sudah begitu mewakili. kau tak perlu heran, aku memang menulis ini untukmu. aku menulis surat ini didalam sebuah gua gelap, tempat persembunyianku. sebenarnya, sesekali aku ingin menelponmu, dan mendengar suara merdumu memanjakan telingaku, tapi apa daya, nyaliku terlalu ciut bahkan hanya untuk sekedar menekan nekan nomer handphonemu pada keypad. iya, aku pecundang yang jatuh cinta pada kamu.

kata-kataku berlebihan ya? coba kau simak setiap paragraf yang kutulis dengan jari yang gemetar ini yah. menulis surat ini tidak gampang, aku justru diganggu oleh pokok dan inti dari suratku sendiri, kamu. 

oke, langsung saja, kupikir kamu adalah seorang pintar yang tak akan membuang waktumu hanya untuk membaca kata-kata berserakan dengan makna tersirat dariku, seorang pengagum yang gila dan candu akan dirimu. aku kelu didekatmu. beku. bungkam. hanya mataku yang liar memperhatikanmu sedari jauh. setiap gerak gerikmu tak ada yang lepas dari pandangan mataku, dan masih untukmu pula, aku tetap berdiri, jauh darimu, karena didekatmu, aku beku.

jadi, bagaimana surat ini bisa tersapu oleh sepasang mata indahmu? apa aku yang harus mengantarkannya langsung? atau kamu akan menemukannya terselip di bukumu seperti yang biasa ada dalam sinetron? ah, aku mengkhayal terlalu jauh ketika kamu meresapi setiap sel otakku.

Aku sering berdoa Berdoa agar Tuhan mengirimkan kekuatan padaku untuk dapat jujur padamu

Padamu dan pada diriku mengenai apapun yang sedang mengusikku
Banyak pertanyaan menghampiri kemudian..Apakah yang terbaik jika aku diam? Apakah yang terbaik jika aku terus memendam? atau...Apakah yang terbaik jika aku ungkapkan agar pertanyaan lainnya padam?

Stephanie Litha

Tidak ada komentar:

Posting Komentar