#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Rabu, 16 Januari 2013

untuk pacar temanku, KAMU.

01. 36 pagi, aku belum juga bisa tidur. beberapa kali kupaksakan, tapi tetap saja mataku bandel dan menolak terpejam.
sepertinya, judul di atas sudah mulai membuka identitas "kamu" yang selama 30 hari ini akan kukirimi surat cinta (kecuali hari selasa ya, karena bosse sudah menentukan temanya sendiri)
dipinggir malam yang lengang ini, bayanganmu riuh berlarian di kepalaku. aku sadar, ini hal yang salah, kau pacar temanku. jadi tak seharusnya rasa rindu ini kutujukan pada dirimu yang sudah memiliki pemilik bukan.
terlebih kau adalah pacar temanku. teman yang lumayan baik walau tak terlalu dekat. 
jangan salahkan aku kenapa aku bisa jatuh cinta padamu. salahkan saja sikapmu yang terlalu ramah pada setiap wanita, membuat aku jatuh cinta dan menolak untuk bangun.
kamu beri perhatian pada setiap sedihku, kamu hadir saat aku butuh seseorang untuk membagi bahagiaku, kamu membuatku merasa bahwa semuanya akan baik-baik saja bersamamu.
tapi tak ada angin, tak ada hujan, kau mendeklarasikan diri telah berpacaran dengannya. aku tak berani menjudge bahwa semua yang kita lalui selama ini adalah hasil harapan palsu skenariomu, tapi harus aku akui, setiap perhatian dan caramu menunjukkannya, membuatku semakin memupuk setiap harapan yang akhirnya berubah menjadi racun.
teruntuk kamu, lelaki yang menjadi pacar temanku. kuberi tahu kau ya ! aku membanjiri kamarku dengan air mata begitu tau kau jadian dengannya. aku menolak melewati hari begitu melihat kau bermesraan dengannya, atau mungkin hanya duduk berdampingan sekalipun.
aku cemburu. karena harapan itu. karena harapan itu telah berubah menjadi cinta. dan cinta ini pahit. bahkan ketika aku memanggil namamu, kau tak pernah mendengar, atau mungkin berpura-pura tidak mendengar.
sembari aku sibuk melupakanmu, sibuk menutup mata dari kehadiranmu disekitarku, sibuk menutup telinga dari setiap cerita tentang kamu, sibuk tidak memperhatikan kehidupan sosial mediamu yang dulu, hampir setiap hari hanya ada namaku disana.
sejauh ini aku terluka, hanya karena salah mengartikan semuanya. entahlah, mungkin sikapmu yang terlalu ambigu, atau malah aku yang terlalu berlebihan dalam menerjemahkannya.
teruntuk kamu, pacar temanku. kurasa setelah ini semua tidak akan baik-baik saja. kurasa aku harus menarik semua kesimpulanku di awal, bahwa denganmu, mungkin semuanya akan baik-baik saja. nyatanya, aku tak pernah bisa denganmu. kalaupun bisa, hanya sebatas teman.
teruntuk kamu, pacar temanku. aku masih disini. melihat kamu dari kejauhan...
mungkin ini terbaca begitu egois, aku ingin minta satu hal, PUTUSKAN TEMANKU !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar