#30harimenulissuratcinta

#30harimenulissuratcinta

Selasa, 19 Maret 2013

saya tak pernah benar-benar tahu bagaimana rasanya

jadi bagaimana rasanya mencintai orang yang tidak mencintai kita?

rasanya mencintai orang yang tak tau apapun tentang perasaan kita?

atau mencintai dia yang ternyata adalah kekasih orang lain?

pertanyaan itu berputar-putar dikepala, kopi yang kuseruput menjadi semakin pahit ketika saya membayangkan jawaban pertanyaan itu.

beberapa hari ini, entah kenapa orang-orang disekitar saya "terjebak" cinta yang tak beruntung. hahaha, kenapa tak beruntung? mereka menjatuhkan cinta pada orang yang salah, atau pada waktu yang salah.

saya pernah membaca kutipan

"You feel burned inside, and torn outside, when you find the right person at the wrong time"

kenapa harus waktu yang disalahkan? kenapa kita begitu yakin bahwa dia adalah "the right person" yang memang selama ini kita cari?
sesekali, kasihanlah pada waktu, dia adalah sesuatu yang paling tidak bisa dimengerti dalam dunia ini. kadang kita mengejarnya, tapi tak jarang pula kita tak menginginkannya.
lalu kenapa ada frase "wrong time" ?
waktu yang harus disalahkan?
ketika kita jatuh cinta pada seseorang, tapi ternyata dia menyukai orang lain? atau parahnya kekasih sahabat kita? itu yang sering kita sebut wrong time kan?

ah, bicara apa saya ini. sok-sok menggunakan logika, padahal spesialisasi saya adanya diperasaan.

*seruput kopi*

yes, seperti secangkir kopi, "wrong time" itu pahit nyes nyes. saat kita melambungkan begitu banyak harapan, tapi ternyata, yang harus kita kecap adalah pahit. tapi bagi pecinta kopi seperti saya, kepahitan adalah sesuatu yang bisa dinikmati.

saya terlibat beberapa obrolan dengan teman baik, *jeng jeng masuk sesi tsurhat terselubung* dan jawaban yang saya dapat, rupa-rupa seperti balon

"udah van, move on !"

"van, dia layak buat dipertahankan, jalan terus"

"van, adakalanya kita emang harus ikhlas. lepasin dia"

"saya salut van, terus perjuangkan dia"

and what the.. saya spechless...

gimana rasanya jatuh cinta sama orang yang sama sekali gak tau sama perasaan kamu? dan kamu pun, tidak cukup berani (in this case saya sebagai cewek) untuk mengatakannya. bukan, bukan karena gengsi, tapi karena saya takut, karena saya tidak siap dengan penolakan, karena saya, sudah terlalu lelah untuk menjatuhkan air mata kalau keputusannya tidak sesuai dengan apa yang saya harapkan

jadi, saya menjaga perasaan ini. dengan diam. tapi saya tunjukkan lewat sikap. yah,, sikap virtual. saya dan dia berjauhan, saya disini, dia disana. dan tidak ada yang bisa saya lakukan selain mengirimi dia perhatian dalam bentuk pesan pendek. yang dibalas dengan pendek dan mungkin sedikit dingin.

saya tidak bisa menjelaskan panjang lebar disini, cukup saya saja yang tau. tentang betapa "tertatihnya" saya harus berusaha dekat dengannya. mengumpulnya secuil keberanian hanya untuk mengiriminya pesan. pftttt... keringat dingin mengucur deras dikeningku, dan tidak jarang saya berteriak karena balasannya melebihi ekspektasiku.

tapi dua hari ini.. aku kehilangan dia.
tidak ada kabar. tidak ada pesan. tidak ada apapun yang dia kirimkan sebagai tanda bahwa dia baik-baik saja.
beberapa kali kukirimi dia pesan tak kunjung ada balasan. saya gelisah dan pasrah, dan sampai tulisan ini saya buat, dia tidak juga berkabar.

jadi bagaimana rasanya?
saya benar-benar tidak tau.. mendefinisikannya lewat kata? "SAKIT" kalau ada yang lebih tinggi dari sakit, i'd use one.
sakit saat kamu gak punya hak buat marah ketika dia gak berkabar.
sakit ketika kamu hanya bisa bengong dan gak bisa nyariin dia karena jarak yang jauhnya kelewatan.
sakit karena kamu gak bisa memberi perhatian yang ingin sekali kamu tunjukkan sama dia.

saya tidak tau, kapan saya punya keberanian untuk mengatakan semua.
semua.. tak ada yang tersembunyi.
saya ingin sekali memeluk dia.
saya ingin sekali mengatakan bahwa betapa saya mencintai dia.

sayangnya, dia tidak pernah melihat ke arah dimana saya berada,
atau parahnya saya masuk dalam zona "sister-zone"

ah sudahlah !

*lanjut ngopi*





Tidak ada komentar:

Posting Komentar